Namun saya baru melihat wujud asli kapsul isolasi ini belakangan ketika dinas Kesehatan Kota Tegal pada bulan November kemarin mendatangkan 4 unit kapsul isolasi untuk didistribusikan ke Puskesmas se-wilayah Kota Tegal.
Pertama kali melihat wujud kapsul ini, mata saya terbelalak kaget. Saya tak menyangka ternyata bentuk kapsul isolasi versi Indonesia ini agak menyeramkan.
Rangka penutup yang melengkung membuat membuat otak saya secara otomatis mengasosiasikan bentuk kapsul sebagai benda yang menyerupai keranda, alat untuk mengusung mayat ke kuburan.
Kemudian berbekal hape, saya mencari informasi untuk membandingkan bentuk kapsul isolasi versi Indonesia itu dengan bentuk kapsul isolasi yang dipakai di Negara lain. Apakah kapsul Isolasi Negara lain berbentuk seperti keranda juga?
Owalah, ternyata tidak. Di Abu Dhabi, UEA, kapsul isolasi untuk mentransfer pasien terinfeksi Covid-19 berbentuk lebih keren dan futuristik dibandingkan kapsul yang saya lihat. Coba perhatikan foto di bawah ini.Â
Kapsul Isolasi yang digunakan di UEA terlihat begitu keren, kokoh dan elegan bukan? Desainnya jauh dari kesan seram. Pasti harganya lebih mahal!
Berbeda dengan yang ada di UEA, saya tak bisa mengalihkan otak saya untuk berhenti mengasosiasikan bentuk kapsul isolasi yang saya lihat itu ke bentuk selain keranda. "Lah emang mirip keranda, kok!" Begitu kata otak saya.
Ferit Ä°ÅŸbilir, dkk. dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal European Mechanical Science pada tahun 2018, menyatakan bahwa proses mendesain sebuah kapsul isolasi merupakan bagian yang sangat penting diperhatikan oleh produsen Kapsul Isolasi.Â
Desain kapsul dapat mempengaruhi kesembuhan pasien yang berada di dalamnya. Oleh karena itu bagaimana bentuk, serta warna kapsul sebaiknya diperhatikan demi membangun perasaan aman, percaya, dan kenyamanan pasien.
Desain kapsul sebaiknya menyesuaikan berdasarkan psikologi manusia. Bentuk lengkungan, kesimetrisan, visibilitas pasien, bahkan warna kapsul perlu dirancang sebaik mungkin untuk menciptakan rasa aman dan nyaman dalam diri pasien yang menaikinya.