Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Tidak Lama

10 November 2020   19:09 Diperbarui: 10 November 2020   19:18 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun Dua Puluh Lima

Lima kali lima dua puluh lima
Dua tambah dua menjadi empat
Ketika masuk usia dua lima
Tekanan jiwa amatlah berat

Lima kali lima dua puluh lima
Empat tambah empat itu delapan
Sudah berumur dua puluh lima
Tapi kok masih pengangguran

Lima kali lima dua puluh lima
Delapan plus nol itu delapan
Umur dua lima bekerja lama
Gajinya kok masih pas-pasan

Lima kali lima dua puluh lima
Tujuh belas sama dengan seventeen
Umur sudah masuk dua puluh lima
Kok masih jomlo belum kawin

Lima kali lima dua puluh lima
Delapan plus satu itu sembilan
Usia kawin sudah tahun kelima
Tapi Kok belum pernah lahiran

Lima kali lima dua puluh lima
Sembilan min satu itu delapan
Baru berumur dua puluh lima
Tapi kok sudah diceraikan

Lima kali lima dua puluh lima
Delapan bagi dua itu empat
Astaga naga nafas kuda
Hidup kok ya begini amat

Lima kali lima dua puluh lima
Dua kali dua sama dengan empat
Amatlah berat umur dua lima
Perkuatlah jiwa agar selamat

Syair Lumrah

Jikalau hidupmu dilanda oleh masalah
yang membuat hatimu penuh amarah
dan jiwamu berselimut gundah resah
Atasi semua itu dengan berserah
kepada Tuhan yang Maha Pemurah
perbanyaklah amal dan ibadah
niscaya hidupmu kan lebih mudah

Gurindam Terserah

Barangsiapa tiada memegang seperak uang
Sesekali minta tetangga memberi hutang

Barangsiapa punya hutang di tetangga
Lunasilah hutang sebelum ditagih olehnya

Barangsiapa berhutang tak mau melunasi
Celakalah dibenci tetangga kanan kiri

Barangsiapa dibenci tetangga kanan kiri
Bersiaplah tiada pelayat ketika mati

Barangsiapa hutangnya terbawa mati
Maka masuk surganya dihalang-halangi

Barangsiapa mengikhlaskan hutang orang mati
Maka nikmat surgawi menanti di alam abadi

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun