Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Monyet (2)

31 Oktober 2020   18:20 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:26 1218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya: Pantun Monyet

Dua monyet berantem sama kerbau
Dua beruk saling menampar muka
Malam minggu jangan engkau galau
Perbanyaklah engkau berpantun jenaka

***

Ayam jago makan pisang kuning
Monyet hutan memakan kacang
Hey jomlo, kamu tak usah pusing
Berdendanglah kamu sambil bergoyang

***

Gorila menangis di taman kota
Di pasar simpanse jualan kolor
Jika kau masih galau karena cinta
Perbanyaklah kamu nonton film horor

***

Sarimin benci memakai topeng
Topengnya dipecah jadi empat
Kegalauanmu bikin bergeleng
Ingatlah kamu masih punya sahabat

***

Orangutan hampir saja punah
Orangsawah juga sudah jarang
Jangan sedih lihat mantanmu nikah
Cinta barumu akan segera datang.

***

Ada monyet di dalam tempurung
Ada sarung dipakai bekantan
Jika kau masih terus saja murung
Itu tandanya kau jauh dari Tuhan

***

Kebun sawit semakin padat
Orangutan menolak punah
Segeralah engkau bertaubat
Rutinkanlah amal dan ibadah

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun