Fokuslah untuk menemukan kekurangan karya kita, lalu jadikan kekurangan tersebut untuk memperbaiki karya kita selanjutnya.
Dengan menyajikan konten yang keren, kita tidak perlu ngos-ngosan meminta orang-orang untuk membaca tulisan kita.
Jika konten sastra kita keren, orang-orang tersebut bakal dengan senang gembira memburu dan menunggu setiap karya kita.
Bab Penutup: Pesan dari Keset
Berikut ini pesan dari keset depan rumahku untuk saya, para kaum Fiksiana, dan para sastrawan daring:
Karya sastra itu abadi: tidak akan basi.
Sastra mewujdkan keinginan Chairil Anwar untuk Hidup Seribu Tahun Lagi.
Sampai saat ini Ia masih hidup berkat karya sastranya yang abadi.
Maka, Tidak usah berkecil hati dengan jumlah klik.
Jadilah diri sendiri. Berkaryalah sesuka hati. Pembaca akan menemukan jalannya sendiri
Di bulan Bahasa ini, mari gempur Kompasiana dengan konten-konten artikel sastra.
Maaf jikalau bahasa artikel yang belepotan ini menjadi ancaman yang merusak kesucian bahasa Indonesia.
Jadi saya cukupkan saja.
Sekian.