Bahkan menurutku yang hanya seorang yang awam banget dalam penulisan sastra, Kompasiana adalah Rumah mewah yang paling ramah bila dibandingkan dengan rumah kontrakan lain (Abaikan iklan kutil dan jimat).
Saya bandingkan ya, misalnya persyaratan agar puisi kita bisa menghuni rumah sebelah, menurut saya sangat repot ketimbang di sini.
Di sana, satu buah tulisan wajib minimal 700 kata. Artinya, saya harus menulis dan merangkum puluhan judul puisi hanya untuk membuat satu unggahan saja.
Saya sih, sebagai pemula belum sanggup memenuhi syarat itu. Kalaupun saya sudah mampu mengumpulkan puisi hingga 700 kata, puisiku belum tentu lolos moderasi dari tuan rumah.Â
Walaupun seketat itu, saya lihat jumlah pembaca puisi-puisi di sana sedikit banget, puisi yang sudah diunggah berminggu-minggu saja yang baca kurang dari 100 orang.
Kalau di sini kan tuan rumahnya ramah dan baik hati. Puisi yang berisi mepet 70 kata saja loss-dol tersemat label pilihan. Pun, tamunya ramai. Di rumah ini, dalam satu hari saja kita bisa dengan mudah mendapatkan 50 tamu.
Penghuni rumahnya juga ramah-ramah. Mereka siap mengapresiasi dengan sapaan hangat. Tak peduli sejelek apapun karya yang kamu tuliskan mereka tidak akan bosan memberikan kita semangat.
Selain kurang bersyukur, kurang enak apalagi coba nulis puisi di sini? Hehe.
Dari hasil studi kasus selama beberapa waktu mampir di dunia Fiksiana kompasiana, saya menemukan Trik supaya karya sastra kita laris klik.
Bab Isi: Trik supaya Karya Sastramu Laris Klik
Saya sebut laris klik sebab trik ini hanya menjamin karyamu banyak orang yang meng-klik namun belum tentu mereka mau membaca.
Tapi jika karyamu bagus, potensi tulisanmu benar-benar dibaca akan semakin tinggi, kok.
Berikut ini trik mendatangkan klik dari pembaca kompasiana:
1. Cerdik memilih tema
Pilihlah tema yang mampu menjangkau menjangkau pembaca dalam skala luas. Tarik para pembaca dari lubang sumber persembunyian mereka.
Ada empat sumber yang mendatangkan klikers yaitu Kompasianers, medsos, google dan teman atau keluargamu.