Dari Planet Bekasi, Balap Lari Liar Menyebar ke Seluruh Galaksi

Jika menang, hadiah taruhan yang didapatkan akan dibagi dengan hitungan 60:40 sedangkan jika kalah, pelari hanya mendapatkan uang capek untuk bensin (makan) atau rokok bahkan ada yang tidak mendapatkan apapun selain kepuasan diri.

Kemunculan Balap lari liar diyakini bermula berasal dari Planet Bekasi. Balap lari liar diinisiasi dari sekumpulan anak muda planet Bekasi berusia antara 18 tahun hingga 25 tahun yang mengalami kejenuhan selama masa Pandemi. 

Kejenuhan itu memunculkan ide untuk iseng-iseng mengadakan lomba lari antar anak tongkrongan. Hingga pada bulan Maret, ajang balap lari liar mulai diselenggarakan di sekitar Planet Bekasi.

Melalui informasi dan rekaman keseruan balap lari yang dibagikan oleh akun instagram @infobalaplari100m akhirnya banyak akun instagram sejenis bermunculan di beberapa planet lain. Dari planet Bekasi, tren balap lari liar mulai diikuti oleh anak muda di pulau Jawa sampai pulau Sumatera.

Tercatat dalam beberapa liputan berita balap lari liar ini pernah diselenggarakan di Jabotabek, Pematangsiantar, dan beberapa daerah lain.

Apakah kamu pernah menemukan aksi balap lari liar di sekitar tempat tinggalmu?

Pro dan Kontra Balap Lari Liar

Balap liar di jalan raya (tangkap layar @speedrun.100m-IG)

Kemunculan tren Balap Lari Liar menimbulkan beragam tanggapan pro dan kontra. Ada yang berpendapat Balap Lari merupakan kegiatan yang positif bagi pemuda untuk mengisi waktu. Balap lari dianggap lebih aman, menyehatkan, murah serta lebih menghibur dibandingkan dengan balap motor liar.

Namun sebagaimana sifatnya yang "liar", balap lari liarpun tak luput dari penolakan masyarakat. Balap liar yang diadakan sampai menutup akses di jalan raya dianggap mengganggu kenyamanan para pengguna jalan. Selain itu, keriuhan yang ditimbulkan saat ajang ini dilaksanakan dapat mengganggu waktu istirahat warga yang berada di sekitar tempat kompetisi.

Ditambah lagi dengan adanya uang taruhan yang menjurus ke perjudian, potensi timbulnya tawuran, serta gerombolan masa penonton aksi balap liar bisa membahayakan kesehatan karena bepotensi menjadi titik penyebaran wabah di masa pandemi.

Oleh karena itulah. Demi keamanan, Pak Pol selalu siap siaga untuk membubarkan dan menangkap pelaku balap lari liar sama seperti Pak Pol membubarkan dan menangkap pelaku aksi balap motor liar.

"Kami bubarkan jika ada kegiatan yang mengganggu ketertiban umum. Terkait aktivitas balap lari yang sudah terjadi kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengganggu ketertiban umum." Begitulah kata Pak Pol (11/10) dalam detiknews.

Nah, lho. Ternyata ajang balap liar ini secara hukum tidak diperbolehkan untuk dilakukan karena mengganggu ketertiban umum. Jadi daripada nanti keciduk Pak Pol seperti 12 pemuda di Ciledug pada 10 september lalu, lebih baik jangan ikutan balap lari liar deh.