Saya yakin anda pasti pernah melihat seseorang, teman atau bahkan anda sendiri yang memiliki lubang kecil di telinga. Lubang kecil ini mirip sekali dengan lubang slot simcard pada smartphone.
Kata orang-orang di internet, lubang kecil di depan telinga ini berfungsi sebagai lubang yang jika ditekan dengan simcard ejector bisa ngeluarin simcard dari dalam kepala.
Tapi ternyata fungsi tersebut tidak benar. Saya sudah coba mempraktikkan ke salah satu teman yang punya lubang kecil ini di telinganya. Ketika saya tekan dengan jarum sim ejector, tidak ada kartu sim yang keluar dari kepalanya. Yang ada malah dia tertawa kegelian.
Jadi apa fungsi fitur istimewa yang disematkan oleh Tuhan kepada sebagian manusia ini?
Mengenal Sinus Preauricular
Seperti yang sudah saya buktikan, lubang kecil di telinga beberapa manusia ini bukanlah lubang untuk mengeluarkan simcard. Menurut dek Anita, tetanggaku yang baru-baru ini wisuda dari fakultas kedokteran, lubang kecil itu dinamakan sebagai Sinus Preauricular.
Sinus Preauricular atau lubang yang mirip lubang handphone ini sebenarnya adalah kelainan bawaan sejak lahir (kongenital) yang dialami oleh beberapa orang. Sinus preauricular ditemukan pertama kali oleh Van Heusinger pada 1864. Kelainan ini diderita oleh 0,1 persen penduduk Amerika Serikat, 0,9 persen masyarakat Inggris, 4-10 persen orang Asia dan sebagian Afrika.
Para ahli belum mengetahui secara pasti penyebab mengapa lubang ini bisa terbentuk. Tapi ada dugaan, Sinus Preauricular terbentuk karena adanya kegagalan saat proses pembentukan jaringan telinga ketika masih berada di kandungan.
Umumnya seseorang yang memiliki Sinus Preauricular hanya memiliki satu lubang saja di salah satu telinga. Ada juga orang yang memiliki beberapa lubang sekaligus di telinga mereka.
Meskipun tergolong dalam kelainan, Sinus Praeuricular bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan karena pada umumnya lubang sinus Preauricular tidak berbahaya dan tidak menimbulkan keluhan apapun.
Masalah hanya akan muncul ketika lubang ini terisi oleh kotoran dan bakteri sehingga menimbulkam infeksi. Jaringan Sinus preauricular tidak memiliki pelindung dan sangat mudah untuk kotoran menumpuk di dalam lubang sehingga infeksi pada sinus preacuriculer sangat rentan terjadi.
Ketika Sinus preauricular mengalami infeksi, si penderita akan merasakan gejala antara lain telinga kemerahan, nyeri, area sekitar lubang mengalami bengkak/inflamasi, muncul nanah dari lubang sinus, hingga terjadi demam sebagai respon imun tubuh.
Kasus infeksi pada sinus preauricural sudah banyak terjadi terutama pada anak yang masih bayi. Jika orang tua tidak jeli dan menganggap sinus preauricular adalah sebuah tanda lahir biasa pada bayi, bisa-bisa lubang kecil yang ada di atas telinga si bayi dapat terinfeksi bahkan sampai harus di lakukan operasi.
Contoh kasus infeksi Sinus preacuricler pernah dialami oleh Saga, anak dari penyanyi terkenal Anji. Saga harus menjalani operasi untuk membersihkan yang membuat telinganya bengkak dan bernanah karena mengalami infeksi.
Vhie Fazriyah, seorang Ibu juga mengalami pengalaman serupa. Melalui postingan facebooknya, dia bercerita anaknya yang masih berusia 20 bulan terpaksa harus dioperasi untuk menutup lubang sinus ini karena kerap mengalami infeksi.
Ngeri juga ea
Fungsi Lubang Kecil di Telinga
Jadi apa sebenarnya sih fungsi lubang kecil ini?
Berdasarkan pembahasan tentang Sinus Preauricular di atas, saya pikir fungsi lubang ini bagi orang yang memiliki fitur istimewa di telinga adalah agar mereka selalu menjaga kebersihan diri mereka terutama di bagian telinga.
Dan juga, bagi orang tua yang memiliki balita penderita sinus preauricular agar lebih jeli dalam merawat kebersihan dan higienitas anak mereka.
Baca Juga: Telinga Sering Berdenging? Hati-hati Pertanda Tinnitus
Selain itu, saya rasa Tuhan memberikan fitur ini kepada orang-orang tertentu sebagai ciri khas untuk mempercantik tampilan visual mereka. Sama seperti seseorang yang memiliki lesung pipi.
Menurut pandangan saya sih, orang yang memiliki Sinus Prearicular terlihat makin ganteng dan cantik (asal pandai jaga kebersihan ya).Â
Hehe
Sekian tulisan dari saya. Terima kasih sudah membaca sampai akhir, ya! Kalau ada salah mohon dikoreksi di kolom komentar.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H