1. Optimasi Judul dan Gambar Thumbnail
Judul dan gambar thumbnail saya anggap seperti tampilan depan warteg. Untuk menarik pengunjung, saya perlu membuat tampilan yang rapi dan indah sehingga calon pelanggan warteg bisa sukarela untuk singgah.
Dalam membuat sebuah artikel, saya selalu membuat judul sebagai langkah awal sebelum menuliskan isi. Hal ini saya lakukan karena saya yakin judul yang baik sangat menentukan bagaimana sebuah artikel bisa menarik manusia untuk membaca.
Hal yang saya perhatikan dalam membuat judul, diantaranya: Tidak terlalu panjang, penekanan pada rima biar enak dibaca, serta kadang saya memberikan unsur pancingan agar timbul rasa penasaran.
Setelah judul terasa mantap dengan beberapa kali revisi, barulah saya berani untuk menuliskan isi. Kadang ketika isi sudah kelar, judul juga saya revisi kembali.
Sedangkan untuk thumbnail, untuk artikel jenis reportase biasanya saya pakai dokumentasi pribadi. Tapi ketika dokumentasi pribadi yang saya miliki jelek (jepretan hape butut), saya menggunakan ganbar dari situs penyedia gambar gratis.
Situs-situs yang sering saya gunakan gambarnya untuk dijadikan thumbnail adalah pexels, pixabay, freepik, dan unsplash.Â
Saya selalu berusaha untuk mencantumkan dalam kredit gambar yang saya gunakan bukan sekedar nama situs, tetapi di bawah gambar/foto, saya cantumkan authornya juga sebagai wujud apresiasi. Contoh: "Foto dari nama-author via pixabay".
Kalau saya beruntung salah satu artikel saya dipilih untuk jadi Artikel Utama, biasanya admin/editor bakal menyempurnakan dengan sedikit mengubah judul dan thumbnail menjadi lebih mantul.
2. Mengoptimasi Kalimat dan Paragraf
Apakah anda tahu kenapa anak muda jaman sekarang lebih suka baca artikel dan berita di Internet ketimbang baca buku atau baca koran?
Salah satu alasannya adalah karena buku dan koran itu membosankan! (Kalau ada yang tersinggung dengan pernyataan ini, hayuk baku hantam lewat artikel. Wkwk)
Menulis di blog tidak sama seperti menulis di sebuah buku. Tulisan di blog tidak sepakem buku Mapel bahasa Indonesia yang tiap paragrafnya harus gini, harus gitu. Bukan pula seperti koran yang huruf-hurufnya kecil-kecil rapat sekali.