2. Artikel kekurangan jeda/paragraf
Sayang sekali, padahal materi dalam artikel itu bermanfaat, tapi karena tampilan yang terlihat sesak dari hape bututku, membuat saya memilih untuk tidak melanjutkan membaca sampai akhir. Maaf ya..
3. Artikel kelebihan jeda/paragraf
Artikel yang kelebihan jeda/paragraf/ baris juga akan terlihat kurang nyaman saat ditampilkan di layar hapeku yang kecil. Jika saat menulis di Kompasiana boros tekan enter, tulisan dalam satu halaman akan terasa sedikit sekali.
Saya agak malas ketika baru satu dua kata saya baca, eh jempol saya musti repot ngeklik halaman selanjutnya. Menurut saya gak worth it. Keadaan seperti ini kerap saya temukan di konten jenis puisi.
Oleh karena itu, saya tidak mau orang di luar sana, ketika membaca konten-konten yang sudah saya bikin (di Kompasiana), merasa tidak nyaman sama seperti apa yang saya rasakan.
Dalam membuat konten di Kompasiana, saya selalu berusaha untuk menyajikan senyaman mungkin kepada para pembaca. Tak peduli, entah dibaca atau enggak nantinya, yang penting konten saya sebisa mungkin tersaji dengan mobile friendly.
Saya lebih suka untuk membuat/nulis konten di Kompasiana sekaligus melakukan optimasi tampilan dengan hape bututku. Meskipun jauh lebih merepotkan dibanding nulis di laptop, menulis pakai hape terasa sangat menyenangkan.
Nah, Berikut ini langkah-langkah yang saya lakukan untuk optimasi tampilan biar enak dibaca (Setidaknya dari pandangan layar hape bututku):