Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Membendung Upaya Dajjal dalam Penggeseran Makna "Pemersatu Bangsa"

4 Juni 2020   20:45 Diperbarui: 4 Juni 2020   22:34 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya.. begitulah kesan positif yang muncul dalam pikiran saya ketika dulu mendengar frasa Pemersatu Bangsa.

Namun semenjak negara api menyerang, akses internet semakin murah dan mudah didapatkan, kesan tetntang makna frasa Pemersatu Bangsa dalam pikiran saya menjadi bercabang dua.

Manusia-manusia di dunia maya ramai membahas Pemersatu Bangsa dengan makna berbeda. Bukan Al Quran maupun pancasila, melainkan Pemersatu Bangsa  adalah hal-hal yang berkaitan dengan share link, yang panas, dan yang nganu-nganu.

Contoh saja minggu-minggu kemarin ramai manusia-manusia dunia maya yang membahas Ibu Ernie Judoyono, seorang Ibu yang dijuluki sebagai Pemersatu Bangsa.

Saya pikir Ibu Ernie dijuluki begitu karena ada Judoyono dalam namanya yang membuat saya berpikir beliau berasal dari klan Presiden ke-6 RI. 

Ternyata antara Judoyono dan Yudhoyono itu klan yang berbeda, jadi tak ada sama sekali hubungan keduanya. 

Kata teman saya, Ibu Ernie dijuluki sebagai Pemersatu Bangsa sebab di usia beliau yang menginjak kepala lima, Ibu Ernie bisa mempertahankan body goal yang semlohai aselole jos yang diidamkan oleh semua manusia.

Belum lagi, kemarin juga ramai pembahasan kembali twit lama dari mantan kontributor majalah nganu, Iman Brotoseno yang diangkat jadi dirut TVRI. Dalam twit itu, Pak Iman bilang cara mempemersatukan negeri adalah dengan nganu.

Gambar: @hilmi28 via Kumparan
Gambar: @hilmi28 via Kumparan
Paparan dari pembahasan manusia-manusia dunia maya yang setiap hari saya terima, secara perlahan mempengaruhi pikiran saya sehingga ketika mendengar frasa Pemersatu Bangsa,  tidak lagi langsung terbersit Al Quran dan Pancasila, tetapi kadang sekelebat video asusila mampir di pikiran saya.

Pergeseran makna Pemersatu Bangsa dari kesan positif menjadi terkesan negatif ini menurut hipotesis pikiran saya, adalah karena ulah dari Dajjal. 

Saya, anda, manusia dunia maya, Bu Ernie, dan Pak Iman hanyalah korban dari propaganda sosok mahluk penebar fitnah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun