Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Hati-hati dan Utamakan Keselamatan Saat Merawat Kendaraan Pribadi

1 Juni 2020   20:10 Diperbarui: 1 Juni 2020   20:23 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya terjepit mrupakan salah satu risiko terbesar ketika sedang merawat motor | dokumentasi dan olahan pribadi

Kecelakaan Kerja bisa terjadi dimanapun kita berada, tak terkecuali ketika di rumah saja.

Menerapkan K3 dalam Kehidupan Sehari-hari

Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau penyakit yang ditimbulkan dari suatu pekerjaan.

Setiap pekerjaan, entah pekerjaan pabrik, kantor bahkan pekerjaan kecil di rumah, pasti memiliki risiko bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan gangguan kesehatan. 

Dengan menerapkan K3 sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari, risiko bahaya itu dapat dikendalikan sehingga terhindar segala kerugian.

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja bisa sangat merugikan. Satu saja ada kejadian kecelakaan atau gangguan kesehatan, siap-siap saja harta, tahta dan nyawa hilang dalam sekejap mata. Maka, Baik di Pabrik maupun aktifitas di rumah, penerapan K3 tidak boleh disepelekan.

Tujuh dari sepuluh warga planet Namex ketika ditanya seputar bagaimana penerapan K3, menjawab bahwa K3 adalah hanya sekedar basa-basi dan omong kosong belaka di pabrik/perusahaan mereka bekerja. 

Mereka menerapkan K3 bukan datang dari kesadaran, tetapi karena keterpaksaan untuk mematuhi peraturan perusahaan dan enggan untuk membawa budaya K3 dalam aktifitas keseharian. Padahal, risiko bahaya kecelakaan kerja dalam aktifitas keseharian juga tidak boleh diabaikan. 

Salah satu pekerjaan rumah tapi memiliki risiko bahaya yang tinggi adalah ketika sedang merawat kendaraan pribadi. Mungkin bagi warga planet Namex, pekerjaan otak-atik memperbaiki bagian mesin atau sekadar mencuci kendaraan sendiri, terlihat sebagai pekerjaan yang sepele.

Tetapi pekerjaan sepele itu jika dilakukan dengan tidak berhati-hati dan tidak mengutamakan keselamatan, dapat menimbulkan kecelakaan yang berdampak luka ringan, kecacatan, bahkan kematian.

Menerapkan K3 Ketika Merawat Kendaraan Pribadi

Awalnya tujuh warga Planet Namex itu tidak percaya bahwa pekerjaan merawat kendaraan sendiri bisa sangat berbahaya.

Sampai-sampai mereka mengabaikan apa yang sudah saya sampaikan dalam beberapa paragraf di atas tak lebih hanya sebuah bualan seseorang yang halu.

Hingga akhirnya saya tunjukkan kepada mereka sebuah kisah nyata dari warga Planet Bumi yang mengalami kecelakaan ketika berusaha memperbaiki motor sendiri di rumah.

Baru-baru ini, seorang warga planet Bumi bercerita kemalangan yang ia alami ketika sedang memperbaiki sendiri kopling motor trengtengteng miliknya.

Akibat lalai dan tidak menerapkan K3, tangan warga bumi ini terjepit di sela-sela rantai motor miliknya, sehingga menyebabkan satu jarinya tergilas dan harus diamputasi. 

Tangkap layar postingan seorang warga Planet Bumi di Grup Facebook Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas)
Tangkap layar postingan seorang warga Planet Bumi di Grup Facebook Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas)
Setelah saya tunjukan kisah ini, tujuh warga planet Namex itu langsung bergidik ketakutan. 

Mereka mulai sadar bahwa mengutamakan keselamatan ketika merawat kendaraan pribadi memang tidak boleh diabaikan.

Syukurlah, dari yang sebelumnya mereka menganggap penerapan K3 sebagai bualan dari seseorang yang halu, kini diperhatikan dan mulai menerapkan keselamatan pada pekerjaan sepele memperbaiki maupun sekedar mencuci kendaraan pribadi.

Lalu bagaimana langkah menerapkan K3 ketika merawat kendaraan pribadi?

Adapun langkah-langkah sederhana penerapan K3 pada pekerjaa merawat kendaraan, diantaranya sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Risiko Bahaya

Sebelum eksekusi melakukan perawatan kendaraan pribadi (misalnya mencuci motor), kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahaya yang kemungkinan ada dan dapat mengancam ketika mencuci motor. 

Amatilah body motor, tempat dimana akan mencuci motor, dan peralatan yang akan kita gunakan untuk mencuci motor. Lalu gunakan skill suudzon untuk menuduh segala sesuatu yang diamati tersebut menyimpan potensi bahaya.

Contoh: "Plat motor ini tajam, bisa bikin tersayat", "rantai motor ini bisa bikin tangan kejepit", "tempatnya licin dan tinggi, bisa bikin kepleset lalu jatuh", 

atau "selang air ini bisa bikin kaki terlilit, kesandung lalu mati", bisa pula "sabun yang digunakan kemungkinan bisa bikin tangan iritasi" dan lain sebagainya..

2. Mengendalikan Bahaya

Setelah bahaya-bahaya tersebut teridentifikasi, buatlah perencanaan untuk mengendalikan bahaya-bahaya agar potensi menyebabkan kecelakaan pada proses mencuci motor hilang/berkurang.

Misalkan bahaya tersayat plat motor yang tajam bisa dikendalikan dengan berhati-hati dan pelan-pelan saat menggosok bagian ini, bila perlu bagian yang tajam itu ditutup dengan selotip/bahan lain agar potensi melukai tangan kita, bisa diminimalisir.

Risiko terjepit rantai, bisa dikendalikan dengan mengusahakan roda/rantai tidak berjalan selama proses pembersihan bisa dengan cara mengunci roda atau dengan menggunakan standar samping sehingga roda tidak mudah bergerak.

Risiko terpleset dan terjatuh bisa dikendalikan dengan mempersiapkan tempat pencucian di dataran yang kasar, tak berlumut dan memiliki irigasi pembuangan air cucian yang baik sehingga ketika mencuci tidak licin.

3. Menerapkan Kebiasaan 5R

Semua jenis pekerjaan, apabila dikerjakan dengan menerapkan kebiasaan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), niscaya hasil yang didapatkan akan lebih berkualitas dan tentunya aman dan selamat.

Ketika mencuci motor, pastikan dilakukan dengan Ringkas, yaitu dengan menyingkirkan semua peralatan yang tidak dibutuhkan. Tang, gunting, obeng, kunci inggris dll singkirkan saja sehingga hanya peralatan mencuci saja yan tersedia biar tidak ruwet.

Kemudian tata dan letakkan peralatan mencuci motor tadi dengan Rapi biar mudah untuk dijangkau. Lalu mencucilah dengan runtut dengan memakai peralatan sesuai dengan fungsinya.

Jangan lupa untuk memastikan tempat cuci motor selalu Resik. Sebelum dan saat mencuci motor kondisi tempat harus bersih dengan menjaga kerapian tempat mencuci. Pun ketika sudah selesai mencuci, pastikan tempat cucian bersih tanpa ada sisa sabun yang licin, atau peralatan cuci yang berceceran.

Rawatlah kondisi Ringkas, Rapi dan Resik selama mencuci motor. Lalu biasakanlah untuk Rajin, yaitu kebiasaan menerapkan Ringkas, Rapi, Rajin, dan Rawat dalam setiap pekerjaan, bukan cuma saat mencuci motor.

Hasil penerapan kebiasaan 5R ketika mencuci motor, selain motor akan lebih kinclong,  juga akan mencegah kita dari risiko bahaya yang mengancam, sehingga kita tetap aman dan selamat.

3. Pikirkan untuk menggunakan APD

Biar makin aman saat mencuci motor, kita juga boleh untuk memakai APD seperti sarung tangan lateks, sepatu boot, appron, dan sejenisnya.

Tapi kalau tidak punya APD-APD tersebut, ya bisa saja tidak pakai. Asal itu tadi, ketika mencuci motor, harus tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

Hanya saja, penggunaan APD dalam melakukan setiap pekerjaan harus dipertimbangkan dan tidak boleh diabaikan sesuai dengan seberapa besar risiko bahaya yang ada.

Penutup

Sebenernya menerapkan dan membiasakan K3 itu sangat mudah, kok.

Biar terhindar dari kecelakaan dan gangguan kesehata, kita hanya perlu untuk selalu membiasakan diri berperilaku yang aman (Safe Action) dan selalu menciptakan kondisi lingkungan dan peralatan kerja dalam keadaan yang aman pula (Safe condition)

Tujuh warga Planet Namex mulai membiasakan ber-K3 dimanapun mereka berada, sebab mereka takut jika mengabaikan K3 saat bekerja, nasib mereka akan sama seperti seorang warga Planet Bumi yang satu jarinya harus diamputasi akibat mengalami kecelakaan ketika sedang merawat motor pribadinya

Para pembaca juga hati-hati ya. Merawat kendaraan pribadi tidak boleh asal-asalan. Selalu utamakan keselamatan, ya!

Kalau punya duit, serahkan saja ke yang ahli (montir, kang cuci mobil/motor). Jangan melulu ngerjain apa-apa sendiri. 

Situasi lagi sulit. Daripada punya duit gak kepake, mending pake saja duit itu untuk sekedar berbagi rezeki kepada kang bengkel dan kang cuci.

Lebih aman dan tentunya lebih mudah tidak ribet. Hehe

Sekian. Salam!

SafetyFirst!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun