Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Quarter Life Crisis dalam Zombie-Day6 dan Cara Mengatasinya dengan Bujangan-Koes Plus

16 Mei 2020   02:47 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:56 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teaser MV Zombie by Day6 (Youtube)

Bagi kamu yang sedang mengalami Quarter Life Crisis, coba deh dengerin lagu terbaru dari Day6 judulnya Zombie. Lagu ini pas dan ngena banget!

Begitulah kalimat persuasif yang teman saya, sebut saja Kim Yang Yun, lontarkan untuk mengajakku mendengar dan menonton videoklip terbaru dari grup band asal Korea, Day6 yang berjudul Zombie.

Sepertinya embel-embel Quarter life Crisis dalam kalimat ajakan itu telah membuat saya yang bukan seorang K-Pop, penasaran dan Nekat untuk mencicipi bagaimana rasanya mendengarkan musik pop negeri ginseng itu.

Oh iya, Quarter life crisis adalah krisis emosional yang dialami oleh orang-orang yang menginjak usia 20-30 tahun. Pada rentang usia ini, seseorang sangat rawan untuk mengalami rasa kesedihan, merasa terisolasi, ketidakcukupan, keraguan terhadap diri, kecemasan, tak termotivasi, kebingungan, serta ketakutan akan kegagalan.

Orang yang mengalami krisis ini biasanya akan merasa tidak puas akan karir yang dimiliki, membanding bandingkan dengan kesuksesan orang lain, merasa jodoh makin jauh, mempertanyakan hidup yang begini-begini saja, selalu merasa tidak bahagia, dan merasa tertekan oleh lingkungan sekitar.

Akibatnya, kehidupan mereka seperti Tokoh Squidword Tentacles dalam seri kartun Spongebob Squarepants. Hari-harinya tidak bahagia, selalu cemberut, lelah, bosan, dan mudah marah.

Seperti Squidword Tentacles | dok. Nickelodeon
Seperti Squidword Tentacles | dok. Nickelodeon

Ekspektasi saya, dengan mencoba hal baru, mendengarkan lagu "Zombie"  yg teman saya rekomendasikan itu, paling tidak bisa membuat saya terhibur, mampu mencegah atau bisa membuat bangkit dari keterpurukan akibatQuarter life crisis yang mulai menghantui di usiaku yang sudah dua puluh lebih saat ini.

Pikirku, "Ah, masa sih lagu Zombie-Day6, pas dan ngena buat orang-orang yang sedang mengalami life Crisis?"

Karena penasaran, saya klik link youtube yang diberikan oleh si Kim Yang Yun dan akhirnya ku dengarkan dan ku tonton MV Zombie Day6 itu, saya kuat-kuatin sampai MV itu kelar. Hasilnya?


"WOW!" 

Mendengarkan Lagu Zombie dari album The Book of Us : The Demon, Day6 yang baru rilis minggu kemarin dan sedang jadi trending ke-5 youtube Indonesia ini membuat saya "terkagum". 

Saya kagum karena Band ini mampu menggambarkan Quarterlife Crisis yang semakin banyak dialami oleh para gemerasi milenial saat ini melalui bait-bait liriknya.

Aku menjadi zombie
Aku berjalan lagi
Besok tidak berbeda

Aku hanya menunggu untuk tidur
Ya kita menjalani kehidupan
Dengan mata terbuka dalam gelap
Kehidupan yang tidak berarti ini

Bahkan jika Aku ingin istirahat
Bahkan jika Aku ingin bermimpi
Tidak bisa melakukan apa-apa

Aku hanya menunggu untuk tidur.

Tiap bait-bait dari lagu ini menggambarkan bahwa kehidupan itu membosankan, monoton, itu-itu aja, seperti orang-orangan sawah,seperti zombie yang tak punya gairah. Sungguh, Representasi Quarterlife Crisis yang tepat!

Saya juga kagum, dengan irama yang (No offense) asing, tidak enak didengar oleh telinga saya, suara vokal yang kurang ngebass dari lagu ini mampu membuat krisis emosionalku seolah semakin bertambah.

Bahkan si Kim Yang Yun, K-poper yang ngerekomendasikan lagu ini ke saya juga mengakui bahwa memang lagunya tidak enak didengar.

Mungkin karena saya belum terbiasa dengan musik K-pop, jujur saja saya tidak bisa untuk menikmati lagu ini seperti saya menikmati lagu-lagu yang dibawakan oleh Alm. Pakde Didi Kempot, atau coveran mantap dari Mbak Nella Kharisma.

Meskipun mayoritas lagu-lagu yang Pakde dan Mbak Nella bawakan adalah lagu galau, sedih, merana, tetapi saya bisa menikmatinya dengan perasaan lega dan bahagia.

Overall, saya terhibur dan tidak kecewa sudah mendengarkan dan menonton MV Zombie-Day6 sampai akhir. Lirik, irama, dan angle-angle pengambilan gambar klip yang ciamik membuat saya mengerti betapa tidak enaknya mengalami quarterlife crisis.

Eh, tapi dalam MV ini kok saya malah merasakan krisis emosional ya. Padahal yang saya cari kan lagu hiburan untuk mengatasi krisis ini, bukan malah meresapi dan bangga mengalami krisis ini.

Saya akhirnya menutup pemutaran MV ini, kemudian berterima kasih kepada teman saya Kim Yang Yun, sebagai apresiasi dan penghormatan telah merekomendasikan lagu ini. 

Tentunya saya sampaikan juga review jujur kesan setelah mendengarkan lagu ini. Syukurlah, dia tak mempermasalahkan, justru senang saya sudah mencicipi Kpop. Hehe

***

Saya pikir, MV Zombie dari grup band Day6 ini bagus, namun tidak cocok didengarkan oleh orang-orang yang sedang mengalami quarterlife Crisis. 

Saya menemukan, lebih baik mendengarkan lagu lama dari Koes Plus saja. Bujangan! 

Menurut saya, Berdendang dan bernyanyi lagu Bujangan dari Koesplus merupkan solusi ampuh menghadapi situasi krisis emosional. Lagu ini mengajarkan bahwa kita tak perlu repot, tak perlu stress, yang bikin hidup tidak bahagia.

Lagu Bujangan itu mengajarkan kita bahwa umur 20-30 tahun adalah masa untuk bersenang-senang, bukan malah terjebak Quarterlife Crisis yang merugikan. 


Begini nasib jadi bujangan
Ke mana-mana asalkan suka
Tiada orang yang melarang

Apa susahnya hidup bujangan?
Setiap hari saling bernyanyi
Tak pernah hatinya bersedih

Hati senang walaupun tak punya uang, o

Lagunya Mantap, bukan?

Meski belum sukses, tak punya uang, atau bahkan belum punya pekerjaan, tetaplah berbahagia dan berpikir optimistis menyambut masa depan!

Quarter Life Crisis? Libas aja!

Baca juga: Rasa Ingin Pulang dan Cara Bang Toyib Mengatasinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun