Di Bulan puasa yang tanpa makan dan tanpa minum, saya sungguh berharap agar berat badanku turun. Tentunya untuk mewujudkan harapan berat badanku turun dalam waktu sebulan berpuasa ini saya sudah merancang strategi.
Pertama, saya harus menahan rasa balas dendam ketika berbuka puasa. Saya tidak akan lagi makan takjil banyak-banyak, makan nasi secukupnya, serta mengurangi minum es teh manis favoritku. Kemudian di saat makan sahur, saya akan memperbanyak lauk sayur.
Kedua, saya berusaha rutin untuk berolahraga. Saya sudah menyiapkan lagu dindin badindin ala anak jamet kuproy, serta beberapa video youtube emak-emak berlemak banyak yang sedang senam zumba dance untuk saya praktikkan sendiri di kamar selepas sholat tarawih.
Ketiga, di bulan puasa, saya bertekad untuk tidak mudah rebahan dan kebanyakan tidur siang. Kalaupun ngantuk dan butuh tidur, maksimal 10 menit saja.
Dengan melakukan ketiga langkah tersebut, saya yakin berat badanku tidak lagi berada pada batas atas nilai IMT yang membahayakan. Target saya nilai IMT ku turun dari 24 menjadi 20.
Membahas tentang harapan, di bulan ramadan tahun ini  saya juga berharap agar saya bisa lebih maksimal dalam menumpuk tabungan. Ada dua yang sedang saya tabung, yaitu tabungan duit dan tabungan akhirat.
Sebelumnya saya sudah cerita, saya suka sekali mengumpulkan uang receh sebagai hobi dan menabung secara mudah. Ini artikelnya: Saatnya Lebih Menghargai Uang receh.Â
Di bulan ramadan ini, saya yakin bisa lebih banyak mengirit pengeluaran harian, sehingga uang yang saya tabung untuk menikah membeli rumah di masa depan bisa terkumpul lebih banyak di bulan ini.
Selain menabung uang receh, harapan saya di bulan ramadan tahun ini adalah saya bisa menumpuk tabungan pahala agar ketika saya sudah mati, sehingga tabungan pahala ini bisa jadi bekal ketika menghadapi malaikat Munkar dan Nakir nanti.Â
Untuk mewujudkan harapan tersebut, tentunya saya juga sudah merancang strategi amalan-amalan yang bisa mendatangkan banyak pahala bulan ini.
Pertama, Menahan lapar dan haus itu mudah, yang susah itu sholat. Maka biar sholat wajib dan sunnah tidak bolong-bolong, setiap hari saya membawa checklist  yang mirip seperti buku ramadan anak SD untuk mengontrol kegiatan sholat saya.Â