Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Rasa Ingin Pulang dan Cara Bang Toyib Mengatasinya

29 Maret 2020   03:50 Diperbarui: 16 April 2020   21:17 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak senang pulang?

Saya pikir, semua orang merasa senang jika sudah saatnya pulang. Pulang ke kampung halaman, pulang ke rumah yang penuh kehangatan. Bahkan beberapa orang ada yang senang pada saat sudah waktunya pulang ke ke haribaan Tuhan!

Mungkin cuma Bang Toyib saja yang gak suka Pulang, iya kan? Hehe

Mari saya ajak bernyanyi dan bernostalgia sejenak dengan lagu berjudul Gelang Sipaku gelang disambung dengan saynonara berikut ini:

Gelang Sipaku Gelang
Gelang Sirama-rama
Mari Pulang Marilah Pulang
Marilah Pulang Bersama-sama

Sayonara-sayonara
Sampai berjumpa pula 2x
Buat apa susah 2x
Susah itu tak ada gunanya

Lagu Paku gelang di atas merupakan lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak dalam saat akan pulang mengakhiri suatu kegiatan. Anak-anak sekolah biasanya bersemangat sekali menyanyikan lagu ini dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Sewaktu kecil saya dan teman-teman menyanyikan lagu daerah yang berasal dari Sumatera Barat ini dengan gembira sambil loncat-loncat dan teriak disepanjang jalan pulang. Selain sepulang sekolah, saya dan teman-teman kecil saya gemar menyanyikan lagu ini setelah hasil memancing di sawah sudah cukup dan rombongan memutuskan untuk pulang.

Lagu Gelang Sipaku Gelang dan Sayonara menunjukkan bahwa "pulang" adalah hal yang sangat istimewa dan perlu dirayakan dengan penuh kegembiraan setelah seharian melakukan kegiatan yang melelahkan. 

Apakah anak-anak zaman sekarang masih gemar menyanyikan lagu ini? Entah.

Untuk anda yang saat ini dalam perantauan di tanah orang, apakah setelah melihat video klip musik anak-anak diatas keinginan anda untuk pulang semakin kuat?

Kalau Iya. Berarti kita Sama. Hehe.

Tetapi belakangan saya memahami, Pulang tidak selalu menyenangkan. Apalagi dalam situasi gawat saat ini. Anda tahu kan? Itu lho, Corona si Virus bulat menyebalkan sudah semakin merajalela hinggap ke tubuh banyak orang-orang di Negeri Kita. Mungkin saja saya atau anda sudah dijangkiti oleh virus ini.

Saya berpikir kalau kita pulang, bisa jadi kita membawa virus dalam tubuh lalu menularkan virus ke keluarga dan seluruh warga kampung. Alhasil suasana kampung  yang adem-ayem berubah jadi huru-hara karena virus tersebar oleh kita tanpa kita sadari.

Tapi kan, saya tidak sakit lho, mas. Saya kangen keluarga. Suasana Di Jakarta ini juga  semakin hari semakin mencekam.
Mumpung Pemerintah belum benar-benar melarang orang-orang balik kampung, saya ingin segera pulang! Saya tidak mau nantinya saya tak bisa pulang dalam waktu lama karena terkunci di sini. Saya sudah kangen keluarga, Mas.
Apa salah kalau saya ingin pulang?

Iya.. iya.. saya paham anda merasa sehat,saya juga. Tapi coba deh baca berita ini (klik di sini).  Dalam berita itu menurut Pemerintah sebanyak 80 persen orang yang positif mengidap corona adalah orang yang tidak memiliki keluhan sakit. Maka dari itu Pemerintah melalui Jubirnya menyarankan agar orang-orang dengan tanpa keluhan ini melakukan isolasi secara mandiri di rumah.

Kalau kita lihat penelitian para ahli di (berita ini),  memperoleh hasil bahwa 86 persen pasien yang terinfeksi SARS-COV-2 atau populer disebut corona ini tidak terdeteksi karena mereka tidak mengeluh sakit, hal ini memicu persebaran wabah semakin cepat.

Artinya, kalau tanah perantauan kita adalah termasuk dalam wilayah dimana kasus positif covid-19 besar, maka kemungkinan besar dalam tubuh kita sebenarnya sudah ada virus ini. Walaupun tubuh kita sehat tetapi masih bisa menularkan ke orang lain, termasuk keluarga kita di kampung.

Kalaupun kita tidak mengidap virus ini, tetapi apakah kita bisa menjamin selama perjalanan dari tanah perantauan ke kampung halaman bisa selamat tanpa tertular dari orang lain yang anda temui? 

Saran saya sih bersabar dan tunda kepulangan dulu sampai situasi sudah aman, biar keluarga kita, anak, istri, suami, bapak, ibu, nenek, kakek, cicit, buyut yang ada di kampung risiko tertular virus ini tidak semakin besar karena kepulangan kita.

Sebagai anak kos yang bertahun-tahun jauh dari keluarga, saya juga memahami rasa kangen kepada keluarga, tetapi demi keamanan dan alasan-alasan yang saya jabarkan di atas, sekali lagi saya pikir, lebih baik agar bersikap sabar.

Sabar | @goresan.dody
Sabar | @goresan.dody

Di sisi lain, saya menyadari ada banyak orang yang tak dapat penghasilan yang memadai di tanah rantau selama terjadinya wabah ini. Kalau sekadar anak kos sih memang bisa bertahan di tanah rantau karena kiriman biaya dari orang tua, tapi bagaimana orang-orang yang berprofesi sebagai pedagang yang dagangannya makin sepi karena wabah ini. Bagaimana cara mereka bertahan tanpa penghasilan di tanah rantau?

Jadi dilema, Maju kena mundur kena. Pulang tidak boleh,sementara kalau bertahan di tanah rantau tak ada penghasilan.

Bos-bosku yang ngelarang mereka pulang,  bigimini silisinyi, jingin cimi nyinyir ding!

Oiya, Btw tahukah anda, Bang Toyib yang terkenal tidak pulang tiga kali puasa tiga kali lebaran dalam lagu dangdut itu sebenarnya orang yang baik.

Anda boleh tidak percaya, tetapi kemarin saya secara kebetulan ketemu sosok Bang Toyib di Warteg sebelah Kos sedang makan Nasi telor, tempe oreg dan beberapa sayuran. 

Ternyata, Tak lama setelah istrinya viral dengan nyanyian keluh kesah tentang dirinya, Bang Toyib akhirnya memutuskan untuk pulang menemui Istri dan anaknya.

Saat itu Saya bukan kabur atau tidak mau pulang, Mas. Saya juga rindu anak istri, tapi saya tahan-tahan rasa ingin pulang karena memang kerjaan lagi banyak dan uang belum terlalu banyak saya dapat. Tidak benar itu, lirik lagu yang katanya sudah tiga kali lebaran saya tidak pulang. Biasalah, lirik lagu kan suka dilebih-lebihkan.


Bang toyib Bang toyib
Kenapa tak pulang pulang
Anakmu anakmu
Panggil panggil namamu

Bang toyib Bang toyib
Tiga kali puasa Tiga kali lebaran
Abang tak pulang pulang
Sepucuk surat tak datang

Sadar-sadarlah abang inget anak istrimu
Cepat cepatlah pulang semua rindukan dirimu
Kalau dijalan yang benar selamatkanlah dia
Kalau dijalan yang salah sadarkanlah

Dalam kesempatan itu Bang Toyib bercerita banyak soal pengalaman hidup dia selama di tanah perantauan. Dia meminta saya untuk menyebarkan klarifikasi pembelaan dirinya yang dituduh negatif selama ini. Bahwa lagu berjudul Bang Toyib yang sempat viral itu hanya ekspresi sesaat istrinya yang sedang merajuk karena kiriman uang dari Bang Toyib sempat tersendat satu bulan.

Sebenarnya bukan tiga kali lebaran saya gak pulang. Setiap lebaran saya pulang kok.
Cuma memang saat itu ada satu bulan, karena ada masalah sedikit dalam pekerjaan, saya tidak bisa mengirim uang. Jadilah istri saya agak galau. Soal saya tak mengirim sepucuk surat juga tidak benar. Saya kirim sering kirim surat ke istri, sumpah! Istri saya itu kreatif tapi lebay, Mas. Makanya saya gak heran dia bisa nyanyi lagu begitu. Hehe

Bang Toyib juga memberikan tips kepada saya sebagai anak kos kiat-kiat bagaimana agar kuat menahan rasa ingin pulang ke kampung.

Saya pikir dalam situasi dan kondisi begini, membaca tips dari Bang Toyib agar sabar dalam menahan rasa ingin pulang akan bermanfaat. (silahkan putar lagu Bang Toyib di atas) Bang Toyib memberi tips ini:

Pandangi Foto Anak dan Istri

Bang Toyib mengaku menyimpan foto anak dan istrinya di dompet. Jadi saat kangen orang-orang rumah, dia bisa kapan saja dan dimana saja dapat membuka dompetnya dan memandang potret keluarganya sampai Rasa rindu  terobati. 

Menurut Bang Toyib, untuk menahan rasa ingin pulang, beda dengan jaman dulu,  jaman sekarang kan sudah canggih sudah ada handphone yang bisa nyimpan foto, telepon, chatting, dan videocall maka manfaatkanlah kecanggihan itu untuk menjaga komunikasi dan mengobati rindu.

Pastikan Selalu kenyang,  asupan gizi terpenuhi dengan baik

Agar tidak selalu memikirkan pulang, Bang Toyib berpesan untuk menjaga perut kita supaya selalu dalam kondisi kenyang dengan makanan-makanan yang sehat dan bergizi. 

Kalau lapar, pikiran akan kemana-mana, termasuk pingin pulang. Jangan biarkan perutmu lapar, Mas

Tubuh harus tetap bugar dengan berolahraga

Bang Toyib berpesan, usahakan tubuh agar tetap sehat dan bugar. Caranya dengan berolahraga secara rutin sehingga pikiran dan stamina bisa fokus dan tidak mudah merasa galau.

Olahraga, minimal pemanasan kayak senam-senam SKJ. Biar bugar dan tidak mudah sakit, Mas

Alihkan dengan Kegiatan yang menyenangkan

Menurut Bang Toyib, rasa Rindu ingin pulang datang ketika pikiran kita sedang kosong dan tidak ada kegiatan. Maka untuk mengatasinya, kita harus isi waktu-waktu luang itu dengan kegiatan yang menyenangkan sampai raasa rindu teralihkan.

Saya biasanya alihkan dengan pergi mancing, Mas. Tapi kalau masa-masa sekarang yang tidak dianjurkan keluar rumah, bisa kamu isi dengan kegiatan indoor aja, misalnya mendengarkan musik K-pop sambil menari-nari boleh juga tuh!

Yap. Begitulah akhir dari artikel ini saya tulis untuk menemani hari anda. Jika dalam artikel yang saya tulis ini ada hal baik, ambil aja. Jika jelek semua, buang saja.

Sekian dan terimakasih!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun