Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Selain Ditakuti, Penderita Gangguan Jiwa Juga Perlu Dikasihani

12 Maret 2020   02:19 Diperbarui: 12 Maret 2020   02:20 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://urbanmoms.ca/life/explaining-depression/Ilustrasi: https://urbanmoms.ca/life/explaining-depression/

Prevalensi orang gangguan jiwa berat (skizofrenia/psikosis) meningkat 0,03 persen. Bahkan persoalan kesehatan jiwa seperti depresi mulai menghantui masyarakat di tingkat remaja.

Dikutip dari tirto.id, selama periode lima tahun, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk usia 15 tahun keatas meningkat 3,7 persen. Angkanya naik dari 12 juta jadi sekitar 15,6 juta penduduk.

 Artinya, sebanyak 12,3 persen dari total penduduk Indonesia mengalami gangguan mental, hanya dari lini umur remaja dan kelompok gangguan mental emosional saja.

Agaknya kasus NF merupakan contoh gambaran bahwa masalah kesehatan jiwa di Indonesia harus secara serius ditanggulangi oleh pemerintah disamping masalah kesehatan fisik yang masih tinggi pula.

Kalau tidak secara serius, yang ditakutkan akan muncul generasi remaja NF-NF baru dengan masalah kejiwaan mereka dapat melakukan tindakan yang berbahaya yang dapat mengancam nyawa orang lain (membunuh) dan mengancam nyawa dirinya sendiri (bunuh diri).

Kita sebagai masyarakat juga semestinya harus lebih berperan dengan menciptakan lingkungan sosial yang kondusif untuk perkembangan jiwa para remaja. Anda bisa memulai dari hal kecil seperti selalu menjalin komunikasi yang baik antar anggota keluarga dengan saling mendukung apabila sedang menghadapi suatu permasalahan yang berpotensi mengganggu kejiwaan.

Sejatinya, sama seperti orang sakit fisik yang perlu dukungan moral agar sembuh, orang dengan masalah kejiwaan juga perlu kita berikan dukungan secara moral untuk sembuh, bukan malah ditakuti atau diberikan stigma yang malah memperparah gangguan jiwa mereka.

Dalam menyikapi berita dari suara.com (9/2) yang mengabarkan bahwa warga sekitar tempat tinggal NF  khawatir dan mulai menolak keberadaan NF sebab kasus pembunuhan, sejujurnya saya memaklumi sikap warga tersebut.

Namun, di usianya yang masih sangat muda itu, kemungkinan  untuk direhabilitasi dari perilaku kejiwaan yang menyimpang sangat mungkin berhasil. Stigma dan penolakan yang muncul, saya pikir justru memperburuk perilaku NF.

Di usianya yang masih muda, dengan bakat dan kecerdasan yang dimiliki, saya pikir NF masih bisa untuk berkembang menjadi manusia yang lebih baik di masa depan. Semoga saja.

Demikian artikel ini saya tulis,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun