Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Cirebon yang Bikin Greget

21 Agustus 2019   08:21 Diperbarui: 21 Agustus 2019   08:23 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini saya juga kenalan dengan dua wanita Cirebon asli yang tengah jalan-jalan ke Cirebon. Mereka juga melengkapi bahan liputan saya. Traveling itu emang harus menyesap semuanya, budaya, makanan, orang-orangnya pokoknya semuanya.

Saya sedih melihat pantai milik Cirebon ini. Ya, kalau udah pantai enggak begitu bagus jangan ditambah kotor sama sampah lah. Makanya Cirebon menurut saya termasuk tempat yang mungkin enggak akan saya kunjungi lagi.  

Selain karena mistisnya kental, daerah ini hampir enggak punya tempat atau alam yang bagus, kecuali orang-orangnya yang ramah seperti kebanyakan daerah di Indonesia lainnya.

Petualangan di Cirebon tinggal besok dan itu pun cuma setengah hari. Jadi malam ini saya mutusin buat beli oleh-oleh sekalian cari nasi jambalang yang paling enak di Cirebon. 

Tukang becak yang sudah saya sewa sejak siang tadi udah nungguin di depan hotel, tadinya saya kira dia bakalan kabur seperti orang Indonesia kebanyakan. Ternyata si bapak jujur eui, senangnya. 

Selepas istirahat sebentar, saya langsung tanya dimana nasi jambal terenak di Cirebon. Jawabannya nasi jamblang Mang Dul. 

Sebenarnya warung Mang Dul ini biasa saja, enggak besar atau nyaman banget. Semuanya biasa ala rumah makan gitu, di sini ada beragam lauk yang pasti pilih jamblang dan nasi yang dibungkus sama daun jati. 

Enggak jauh dari situ ada pusat oleh-oleh asli Cirebon, yang pasti saya udah beli batik tsurmi yang terkenal di Cirebon. Sisanya jadi tinggal beli beraneka jenis makanan. Salah satunya bakpia beraneka rasa yang enak banget, terutama bakpia cokelat yang meleleh banget cokelatnya. 

Sebelum balik ke penginapan, saya kepicut sama warna warni lampu di depan mall Grage. Saat itu emang lagi ada festival of light. Ke dalamya kita harus bayar sekitar Rp 30 ribu- lupa. 

Areanya kecil sih tapi saya norak aja foto-foto di sana. Masalah yang sering timbul itu dari solo traveling itu adalah enggak ada yang fotoin, jadi deh ngikutin pasangan kakak adik yang kenalan mendadak gara-gara mau minta tolong difotoin :p 

Dokpri
Dokpri
Balik lagi ke yang mistis-mistis. Esok pagi saya udah ngeburu angkot untuk ke tempat semedi sekaligus versi kedua makam Sunan Kalijaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun