Termasuk saya, penasaran saya ngintip-ngintip tapi enggak boleh juga. Si guide bilang dulu Sunan memperlakukan istana ini layaknya pesantren yang memisahkan putera dan putri.
Setelah sudah cukup puas dengan materi saya, saya pun pamit. Saya berpikir beragam informasi yang diberikan kepada saya gratis secara saya pun pasti membantunya memasarkan keraton ini juga nantinya. Ternyata saja dimintai tarif yang lumayan besar. Saya syok apalagi saya tidak berpikir akan ditodong tarif begitu.
Dan kejadian ini akan terus berlangsung keesokan harinya. Bahkan nanti di makan Sunan Kalijaga saya ditunggu puluhan warga untuk dimintai uang. Gila! mereka pikir orang Jakarta bandar uang, walaupun ngeri  juga kalau kalau mereka sebal lalu pakai mistis-mistis tertentu ke gue. hiiiiii!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI