Saya sih ga berhenti-henti foto karena berbagai angle cucyok banget nih. tapi bukan selfie forever ya melainkan bentuk bangunan karismatik ini meski saat itu terik menyengat tapi saya betah.
Sampai hampir lupa kalau kita juga punya waktu sejam aja di sini. Saya pun lari naik mobil takut si bapak kenai kami charge karena molor waktunya. Dia pun udah menunjuk-nunjuk jamnya, mengingatkan.
Night Market
Destinasi terakhir yang kita singgahi adalah night market yang sebenarnya pas datang ke sana belum lah malam wkwkw... tapi pasar sudah rame dan lengkap. Saya cuma mengincar satu hal di sini. Sendal jepit! karena sepatu karet saya sudah sedemikian tidak nyaman. Akhirnya saya ke sini cuma beli sendal jepit. Sementara teman saya beli kacamata karena lupa bawa kacamata.Jiah... gimana ya bukannya beli oleh2 hahah...
Kami juga mencari makanan untuk makan malam meski banyak makanan warna warni, imut, ngegemesin, saya tetap harus hati-hati memilihnya takut haram bu. Bau babi juga menyeruak kemana-mana. Jadi saya beli makanan yang penjualnya berjilbab dan sudah terjamin kehalalannya. Apa yang kami beli? sepotong ayam berbumbu merah, manggo rice, kulit ayam dan sate-satean berbagai rasa.
Kami kembali ke hotel yang Amici Miei yang dapat rating bagus di trip advisor. Petugasnya wanitanya memang ramah dan jago banyak bahasa, super banget dia tapi cuma dia doang yang lainnya hancurrr bahasa Inggrisnya.
Kita juga gak mau menyia-nyiakan malam begitu saja makanya masuk lagi ke Mal Jungceylon ternyata di jadwal tertentu kita bisa lihat pertunjukan air mancur di sana. Bagus deh. Ditampilin juga sejarah kapal Jungceylon itu saat masa perang dulu. Karena sudah terlalu capek kita putusin lebih dini istirahat karena besok mau ke phi-phi yeyeye.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H