Kami pun segera memperlihatkan paper yang selesai kami buat ke dosen pembimbing dan responsnya bagus. Senangnya hatiku. Drama kembali terjadi saat kami harus submit paper kami ke panitia karena judul sedikit diubah begitu juga nama presenter.Â
Proses ini lumayan buat deg-degan karena takut gagal dan ditolak jika diubah. Allah pun baik, karena kita mau menyampaikan kebenaran akhirnya panitia menyetujuinya. Eitss... tapi sinetron belum selesai, karena meski seminar ini gratis kami juga diminta membayar biaya sertifikat yang jika dirupiahkan cuma sekitar 100-200 ribu.Â
Saya juga sempat panik karena hampir melewati batas pembayaran karena harus pakai kartu kredit, saya pun pinjam teman yang ternyata dibayarkan sesaat sebelum dia terbang ke luar negeri. Jadi masih sempat.Â
Dan tertinggallah teman saya yang kebingungan harus bayar bagaimana karena baik saya maupun dia tak punya kartu kredit. Celakanya lagi kalau mau transfer itu bank dari rumah dia jauh. Sebagai info saja, dia tinggal di Gorontalo dan harus ke Manado untuk bisa transfer uang sertifikat itu. Gilak ga!Â
Namun kepanikan saya mereda setelah dia memastikan kalau semua beres. Meski sebenarnya masih ada tersisa kesalahpahaman pantia dengan saya yang lumayan bikin gemesss...tapi semua oke setelah sampai di sana dan berkomunikasi face to face. Memang komunikasi langsung perlu guna menghilangkan misscom.Â
Hingga tibalah waktunya kami berangkat ke Malaysia... dan gimana serunya conference kita! tungguin ya. Videonya juga bisa dilihat di sini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H