Mohon tunggu...
Mustiana
Mustiana Mohon Tunggu... Penerjemah - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis dan penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat KKB Buka Jalan Kematian untuk Pembangunan Papua

12 Desember 2018   13:10 Diperbarui: 25 Januari 2019   19:30 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari setelah saya pulang dari Paniai Papua, jantung saya hampir copot. Apalagi kalau bukan gara-gara kabar tim survei tempat saya dulu liputan diserang KKB.

Sore itu, langit makin membuat perasaan mendung. Telepon dari dia yang di sana membuat saya kesal. Padahal dia cuma bilang sambil nyengengesan,

"Enggak apa-apa semua baik-baik saja. Kami lagi santai-santai di sini,"

Sumpah! ini bukan hal yang patut ditertawakan. Dia pikir saya bodoh apa sampai tidak mempercayai informasi dari kawan jurnalis. Dia pikir ini sepele apa sampai senang ditertawakan.

Mulut saya terus merepet ke sahabat saya yang juga berusaha menenangkan. Saya lempar ke grup kabar itu. Tak ada tanggapan, yang ada saya diomelin karna menyebar hal-hal yang membuat takut anggota lain.

Come on! yang saya butuhkan klarifikasi dan informasi. Bukan kalimat "kami baik-baik saja,". Tapi kedongkolan hanya saya simpan hingga di hari itu sahabat TNI saya di Papua menelpon.

Dering telepon darinya lumayan membuat saya terkejut setelah berhari-hari tak satupun kabar darinya. Ditelepon di reject, dikirimi pesan dibaca saja. hmm....

Setelah telepon saya angkat, dia berbasa basi dulu, tapi saya yang tak mau terlalu lama penasaran akhirnya menggiringnya ke peristiwa kelam itu.

Dan cerita pun dimulai....

Pagi itu, katanya, semua bersemangat untuk survei ke tempat ketiga. Tim dibagi ke tiga desa dan pengawalan saat itu lebih ketat dari hari-hari biasa. Mengingat zona ini adalah zona merah.

Tempat itu adalah Distrik Wagemuka, Paniai. Sahabat saya ini mengaku sudah mendapat feeling tidak enak sesaat sebelum penyerangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun