Secangkir Kopi Semangat

"Ketika segala situasi mulai memuakkan, hanya segelas Kopi yang mampu menenangkan." (ba:4:8). 

"Mas depan kiri yaaa... 

Baik mbak," ujar ku... 

Makasih ya mas, 

Nampak buru-buru, dan tergesa 

Sisa kembali tak diambil peduli, 

Perlahan turun, bergegas pergi, 

"makasih ujarku dalam hati..... 

Sembari menutup aplikasi.. 

Mengantarnya sampai sini, perempatan lampu merah harmoni, 

Tarikan pertama dari pagi yang kutunggu lama, 

Rejeki pertama dari pagi yang kutunggu gelisah, 

Orderan pertama dari rejeki yang ku tunggu-tunggu sampai lelah, 

yang ku tunggu tak kunjung datang, 

Yang ku tunggu sampai hampir siang, 

Yang ku kutunggu dari jerit pagi yang lantang, 

Yang ku tunggu-tunggu sembari ngopi, 

Dari sisa gelas yang hampir habis, 

Dari sisa kopi yang ku sesap habis, 

Dari sisa semangat yang hampir habis, 

Dari sisa semangat yang mulai terkikis, 

Dari sisa semangat yang mulai kritis, 

Dari ekonomi yang terus melemah 

Dari ekonomi yang terus menurun,

Dari ekonomi beranjak lumpuh... 

Dari denyut nadi ekonomi yang mulai kehilangan pamor, 

Dari dapur yg harus terus ngebul, ku ceritakan pelan tentang masa pandemi belum juga berakhir, tapi hidup tak boleh berakhir.... 

Bersambung.... 

Part 2

Secangkir kopi semangat, 

Kemayoran, jakarta

Ba/2020