"Berpaling saja, tidak semudah menulis kata-kata, (4:12).Â
Terbujuk rayu dari aromatikmu, Terbujur kaku jika tanpamu, ketergila-gilaan pada hasrat, sedang menyeruputnya adalah cita-cita nyata, sebagai ungkapan-ungkapan kesyukuran yang hikmat, rutinitas harian yang biasa, dalam nuansa keterpikatan yang klimaks, selalu ada keteduhan-teduhan setelah menyeruput/meneguknya, dia, dia dia memanggilku, pelan, merayuku lagi,Â
Gih, ngopi rinduku padamu," Ujarnya,Â
Pojok kiri inspirasi, salemba
Jakarta, 2020.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H