Mohon tunggu...
Mustofa
Mustofa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Diskusi Forum Investasi Bisnis Menuju Poros Maritim Dunia

1 April 2016   17:38 Diperbarui: 1 April 2016   17:44 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menunggu beberapa hari, akhirnya kesempatan untuk menghadiri acara The Marine And Fisheries Business Anad Investment Forum di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan kesampaian juga. Acara diskusi yang diselenggarakan dari tanggal 30-31 Maret 2016 ini bertema “Investing in Aquaculture and Seafood Value Chain” dengan tujuan meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi utamanya meningkatkan keterkaitan hulu hilir usaha perikanan.

[caption caption="sumber foto : rmol.co"][/caption]

Hadir dalam acara ini, para Duta Besar atau yang mewakili dari negara perwakilan Amerika Serikat, Australia, Jepang, Jerman, Perancis, Swiss, Republik Ceko, Denmark, Norwegia, Kerajaan Inggris, Rusia, pejabat eselon 1 dan 2 Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah (Bupati Buru, Sumbawa, Halmahera Utara dan Banggai Laut), asosiasi, perbankan dan pelaku usaha perikanan.

Setelah melihat daftar hadir, ternyata banyak perusahaan yang bergerak di bidang perikanan yang hadir dalam acara ini, diantaranya ada PT. Yapen Mandiri Sejahtera (budidaya laut), PT. Adib Global Food Supplies (suplier produk perikanan), Norwegia (seafarming technology), PT. Tirta Anugrah Abadi (komoditas udang), PT. Kurnia Mitra Makmur (komoditas ikan air tawar), Trade Commisioner Australia (Australian Capabilities in Aquaculture and Fisheries), PT. Multidaya Teknologi Nusantara (Penggunaan Smart Feeding Technology untuk Efisiensi Pakan Perikanan Budidaya), PT. Aggreko Energy Services Indonesia (UK Technology for Fishery Industry). Mereka adalah sederatan perusahaan yang ikut serta dalam diskusi sesi pertama tentang peluang kerjasama bisnis dan investasi di sektor kelautan dan perikanan.

Dalam diskusi sesi kedua yang bertema business plan investasi sektor kelautan dan perikanan dari Inkubator Mina Bisnis dihadiri PT. Selayar Indo Perkasa, Pulau Buru, Kabupaten Sumbawa, PT. Ocean Fresh, PT. Indokiat Gemilang, PT. Pilar Bahtera Energi, dan Yayasan Generasi Hebat. Di samping forum, digelar pula pameran yang diisi oleh para pelaku usaha baik dari perbankan maupun industri perikanan, seperti : Bank Mandiri, Bank BRI, BNI, Steinsvik, Co. Ltd, CV. Ocean Fresh, PT. Aggreko Energy Services Indonesia, CV. Citra Handycraft, CV. Cahaya Multi Mandiri, PT. Iqra Visindo Teknologi, PT. Multidaya Teknologi Nusantara, dan PT. Neo Alga.

Usai diskusi, untuk meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi sektor kelautan dan perikanan telah dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara PT. Alam Jaya dengan Inkubator Mina Bisnis “Albacore” Ternate, PT. Selayar Indo Perkasa dengan Pemda Buru, PT. Ocean Fresh dengan Pemda Sumbawa, Koperasi Perikanan Mina Rizki Abadi (KOMIRA) dengan Pemda Banggai Laut, PT. Perindo dengan Koordinator Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Rumput Laut yang berafiliasi dengan Koperasi Teupah Jaya di Simeuleu, dan PT. Pesona Lautan Nusantara dengan kelompok pembudidaya/pengumpul rumput laut yang berafiliasi dengan Koperasi Serba Usaha Rumput Laut Mandiri di Rote Ndao.

Dari kerjasama ini telah terjadi transaksi ekonomi sekitar Rp 114 milyar, berupa investasi penyediaan sarana prasarana usaha perikanan oleh swasta, serta jual beli komoditas rumput laut dan ikan laut.

Harapannya, perjanjian kerjasama dapat juga dilakukan untuk mengadopsi teknologi budidaya laut (seafarming technology) Norwegia serta masuknya investasi bidang pengolahan air, reverse osmosis untuk suplai air minum, solar panel PV dan coldstorage kepada 15 pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan yang telah ditetapkan sebagai sentra bisnis terpadu oleh KKP. Hal ini sejalan dengan perkembangan budidaya dalam dua dekade terakhir ini yang lebih cepat dari penangkapan sehingga produksi budidaya melampaui produksi perikanan tangkap sejak tahun 2010. Luasnya lahan yang potensial untuk budidaya memberikan harapan akan meningkatnya produksi budidaya di waktu yang akan datang.

Tiga arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015 – 2019 adalah pengembangan kemandirian perikanan budidaya melalui pengadaan sarana dan prasarana budidaya, pengembangan daya saing perikanan budidaya melalui peningkatan penerapan prinsip bisnis dan teknologi budidaya, dan pengembangan perikanan budidaya yang ramah lingkungan. Besarnya potensi budidaya laut yang tercatat 1,1 juta Ha sedang didorong pemanfaatannya dengan memberikan bantuan kepada masyarakat berupa input produksi, kebun bibit rumput laut dan paket bantuan usaha budidaya rumput laut. 

Permintaan bahan pangan hasil perikanan budidaya terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, sehingga pasar terbuka luas baik untuk pemenuhan permintaan domestik maupun ekspor. Memperkenalkan dan memperdagangkan produk kelautan dan perikanan Indonesia dengan branding nasional yang mempromosikan Indonesia sebagai produsen hasil kelautan dan perikanan yang memperhatikan tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

Dengan melihat minat investasi antara pemerintah-swasta, menurut saya bukan hal yang mustahil bagi Indonesia untuk menguasai pasar ikan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun