Mohon tunggu...
Aditya Dimas Verdiangga
Aditya Dimas Verdiangga Mohon Tunggu... Penulis - Ahli bedah

Rahmatan Lil'alamin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan di Ujung Senja

30 Mei 2019   11:55 Diperbarui: 30 Mei 2019   12:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku lanjutkan lagi perjalanan mulai panas daerah cirebon aku pikir udah sampai ah kau sempatkan sholat masih jam 8 aku pikir udah dhuhur orang yang sholat dhuha akubjak solat duhur, hingga capekan jadilah jam segitu sholat dhuha aku sholat duha, terus aku rebahan tertidurlah beberapa saat, aku lanjutkan lagi aku sholat dhuur berjamaah terus aku tidur sebentar di bangunin dengan gigitan laba laba di tanganku. Meski sebentar tidurku nyenyak. 

Aku berbuka di depan masjid ada idomaret dengan di introgasi ibuku melalui hp.

Sampai lah beberapa jam kemudian di hujung malam aku dengan lelahku yang minum air nggak makan nasi itu aku beli handuk aku nggak bawa handuk, aku beli kue kue keju ku sudah tidak enak karena kena panas terik matahari meski didalam tas sungguh panas aku belikan lah kue dan keju, aku hanya membutuhkan perjumpaan dengannya.

Pencarian di temukan dengan mukena ungu aku berjumpa denganmu senyum merekah dan kata kata penuh kawatir keluar dibmulutnya, aku membisu dengan bertingakah aneh logikaku sadar hanya saja aku tak tau harus bagaimana bercampur bahagia  ada kata kamu mematikbsupaya aku katakan cinta dalam hati berkata cinta itu tanggungjawab pada Allah dan kedua orang tuanya, aku takbmau ceroboh meski perjumpaan singkat denganya. 

Handuk yang ku pikir bermanfaat kalo dia suka bisa buat tubuhnya kalo nggak bisa buat keset untuk membersihkan alas kakinya, kalo kamu nggak suka juga bisa buat aku mandi.

Keesokan harinya 

20.aku kembali ke pusat kota sempat tidur di masjid dan sholat disana, aku melihatpusat kota, pasar dan perpus serta di sekitarnya angsa bertelur aku masih disana, aman aku beranikan diri untuk pulang, cedera tubuhku sakit aku sistirahatkan, ketika urusanku melihat gejala alam selesai

21.pun aku mulai berangkat pulang aku cari pom bengsin untuk sholat dan istirahat sejenak ngcas hp dan wa tau kamu kawatir, aku tak menginginkan kamu kawatir. 

Berangkat kudari malang namun aku pulang lewat ponorogo menuju tulungagung, tulang ekorku terasa muncul ekor

22. sore sebelum magrib udah di ruma, wa dan instagarm di blokir

23. aku masih dirumah istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun