Mohon tunggu...
Bang Taqiem
Bang Taqiem Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS, Pembina pramuka, Desain Grafis, Video maker, Inisiator timdelapan.

Belajarlah dari rindu, terus bertumbuh menjadi baru, tapi tak pernah menjadi lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Bagaimana Doa Bisa Dikabulkan?

4 Mei 2020   05:24 Diperbarui: 4 Mei 2020   05:18 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada surat Al-Baqarah ayat 186, Allah Swt Berfirman; "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". Yang menarik dari ayat ini adalah kandungan dan maknanya sama sekali tidak menjelaskan tentang puasa dan Ramadhan, tapi posisi ayatnya berada di tengah-tengah Ayatus Shiyaam, yaitu ayat-ayat yang menjelaskan tentang puasa.

Maknanya apa ? bahwa aktivitas berdoa di bulan Ramadhan menjadi ibadah (yang) juga dimuliakan Allah Swt dan dilipatgandakan pahalanya, makanya Allah menyediakan waktu-waktu mustajab yang hanya bisa didapatkan ketika Ramadhan, seperti ketika berpuasa, saat sahur, menjelang berbuka serta pada sepertiga malam di bulan Ramadhan. Ini menjadi isyarat bahwa mereka yang menjalankan puasa dianjurkan untuk banyak-banyak berdoa. Imam Nawawi berkata dalam Al-Majmu' nya; "hendaknya orang beriman yang berpuasa memperbanyak memanjatkan do'a. 

Lalu bagaimana Allah mengabulkan doa-doa tersebut ? "Ujiibu da'wataddaa'I Izaa da'aan" Kata Allah Swt diayat tersebut, "Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, jika ia sungguh-sungguh berdoa. Sungguh-sungguh bermakna "mendesak" pemilik arasy, mengetuk "keras" pintu langit. Allah Swt mengajak kita untuk mengemas doa dengan kesungguhan, tidak sekedar berdoa. Sebab masih banyak yang berdoa tapi sesungguhnya ia tak berdoa, tidak "mendesak" sang Pemilik hak diterimanya doa. Perhatikan sekali lagi kata Allah, "Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa, jika ia (sungguh-sungguh) berdoa.

Makna lain dari sungguh-sungguh berdoa adalah disertai prasangka baik dan kalimat yang jelas. Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra, Allah Swt berfirman: "Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat)." (Muttafaqun 'alaih)

Sebuah doa mempunyai konsekuensi dari apa yang kita ucapkan. Suatu ketika ada seorang gadis berdoa agar mendapatkan jodoh seorang lelaki yang dapat menjadikannya istri yang berbakti dan agar menjadikanya seorang yang istiqomah. Di saat itu juga Alah memberikan ia jodoh seorang lelaki soleh, namun cacat fisik. maknanya apa ? bahwa doa yang kita ucapkan harus jelas. "Banyak orang berdoa "saya ingin kaya", kaya dalam hal apa? "Saya ingin pandai", pandai dalam bidang apa? "Saya ingin berlimpahkan rezeki". Bukankah Allah setiap hari bahkan setiap detik telah melimpahkan rezeki-Nya melalui nafas kita?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun