Mohon tunggu...
Bang Taqiem
Bang Taqiem Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS, Pembina pramuka, Desain Grafis, Video maker, Inisiator timdelapan.

Belajarlah dari rindu, terus bertumbuh menjadi baru, tapi tak pernah menjadi lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Terima kasih Asian Games 2018

3 September 2018   09:07 Diperbarui: 3 September 2018   14:38 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.asiangames2018.id

Terima kasih Asian Games 2018, setidaknya, selama 15 hari ini, kita ada tontonan berfaedah di sela-sela waktu kerja yang membosankan, atau ketika lagi gabut. Selalu ada pertandingan yang dtunggu-tunggu, terkadang mengecek jadwal tanding, atau ngecek perolehan medali kita. 

Asian Games membuat kita lebih mengenal para atlet kita, tidak hanya prestasinya, tapi kisah-kisah heroik yang begitu inspiratif diketahui. Kisah Zohri, peraih Medali perak cabang Olahraga lari estafet, pelari berprestasi dari Lombok Utara, yang kerap tidak beralas kaki saat latihan lari. 

Atau cerita tentang Wewey Wita, gadis berdarah Singapura, peraih medali emas cabang olahraga pencak silat yang sejak remaja menjadi tulang punggung keluarga.

Ada juga Lena dan Leni, sosok kembar peraih medali emas pada cabang olahraga Sepak Takraw Putri yang sempat menjadi buruh cuci hanya untuk membayar seragam sekolah. dan kisah Jafro sang Paraboy, peraih Medali Emas di cabang olahraga Paralayang, yang awalnya hanya mencari nafkah sebagai tukang lipat parasut. 

Terima kasih Asian games 2018, kini generasi kita hari ini telah memiliki panutan baru dalam berkarya, bekerja dan berprestasi. semoga kekaguman kita tidak begitu cepat tenggelam dengan berakhirnya Asian Games 2018

Terima kasih Asian Games 2018. untuk para pewarta yang memastikan ajang ini didengar oleh seluruh dunia. untuk para pendukung atlet yang rela bersabar mengantre demi menonton pertandingan dan atlet yang diidolakan. 

Untuk petugas kebersihan yang memunguti sampah tak kenal gensgsi. untuk masyarakat Indonesia yang menyambut obor Asian Games di seluruh penjuru negeri. 

Untuk para atlet yang belum juara lalu pulang tanpa medali tapi dedikasi telah diberikan untuk bangsa. untuk para kreator anak-anak bangsa, menyiapkan opening dan closing ceremony dengan begitu gempita. 

Untuk yang hanyut dalam kebanggaan dan telah melupakan perbedaan, untuk tiap tetes airmata ketika Indonesia Raya berkumandang. Terima kasih untuk semua. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun