Mohon tunggu...
Bang Taqiem
Bang Taqiem Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS, Pembina pramuka, Desain Grafis, Video maker, Inisiator timdelapan.

Belajarlah dari rindu, terus bertumbuh menjadi baru, tapi tak pernah menjadi lain

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Haji Suhaimi; Mendulang Harapan, Mencari Intan

23 Agustus 2018   08:00 Diperbarui: 23 Agustus 2018   18:19 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendulang intan bukan termasuk bisnis yang mudah. Untuk 2 mesin dompeng membutuhkan 100 liter solar, hampir mencapai 500 ribu per hari. Proses pendulangan sendiri diawali penggalian dan pengambilan material, lalu material tersebut di aliri melalui semprotan air dari selang berukuran besar untuk diarahkan ke pipa. 

Setelah material ke atas, kemudian dipisahkan antara material yang hanya berisi pasir dan bebatuan dengan saringan material yang lebih halus lalu kemudian diarahkan ke kolam penyimpan air hasil saringan. Pendulangan sendiri menggunakan ringgang.

Pengerukan material selalu diawali pada pukul 09.00 pagi dan diakhiri sebelum sore. Selanjutnya, pada pukul 03.00 sore proses pendulangan di kolam dimulai. Biasanya dari hasil penyaringan minimal 2 gram didapat setiap hari. 

Dalam sebulan Haji Suhaimi minimal mendapatkan 10 juta, dikurangi 10% utk pembayaran sewa lahan, sisanya akan dibagi untuk pekerja dan operasional. Hasil bagi untuk pekerja nantinya akan dibagi lagi ke beberapa orang dalam satu kelompok. 

Di tempat pendulangan ini, Haji Suhaimi dan beberapa pengusaha intan lain memberikan harga Rp. 1.100.000 untuk tiap 1 karat intan. Selain intan, puluhan jenis batu akik asli kalimantan yang dipasarkan di toko-toko batu mulia pasar Martapura juga disebut berasal dari tempat ini, sebab itu makanya kita bisa menyaksikan banyak perajin batu akik tradisional.

Banyaknya penjual batu akik disekitar disebabkan jumlah intan yang semakin berkurang, seperti pak Toni salah satunya, pemilik toko intan yang berlokasi samping jalan masuk tempat pendulangan ini, yang dulunya masih menjual jenis intan, namun kini menjual batu akik. Intan yang ditemukan kemudian dibawa ke Martapura untuk dibersihkan dan digosok. 

Makanya di kota Martapura kita mudah menemukan rumah-rumah penggosokan intan tradisional maupun yang modern. Penjualannya sendiri dipasarkan di sentra penjualan batu permata di kompleks pertokoan Cahaya Bumi Selamet Martapura, ditempat ini terdapat ratusan kios khusus menjual batu permata dan intan serta batu akik.

Kompleks pertokoan Cahay Bumi Selamet atau biasa warga menyingkatnya CBS sendiri sempat kami kunjungi setelah dari kawasan pendulangan intan. Batu intan dan batu mulia yang diperjual belikan di pasar ini rata-rata sudah diolah dalam bentuk perhiasan. harganya berkisar dari antara ratusan ribu hingga jutaan. Tergantung keunikan, kelangkaan dan kesepakatan penjual dan pembeli. 

Selain menjadi surganya batu mulia, komplek pertokoan Cahaya Bumi Selamat juga banyak menjual souvenir khas banjar dan kalimantan, mulai dari kain batik sasirangan, tasbih, tas berbahan manik-manik khas suku Dayak, karpet rotan khas Loksado, mandau dll. 

Kompleks CBS sendiri termasuk ikon dari kota Intan ini, sangat ramai sebab berdampingan dengan Alun-Alun kota Martapura dan masjid Jami' Al-Karomah dengan arsitekturnya yang memanjakan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun