Orang tua dari beberapa pasangan yang bercerai harus membantu membesarkan cucu mereka, karena pasangan yang bercerai tidak dapat menafkahi anak-anak mereka.
- Masalah Finansial
Jika suami adalah pencari nafkah sebelum perceraian, Maka istri tidak memiliki penghasilan sama sekali setelah perceraian, apalagi jika mantan pasangan tidak memberikan tunjangan atau jika penghasilan berasal dari kedua pasangan, maka setelah berpisah, penghasilan justru berkurang. Jika memiliki hak asuh anak, ini berarti juga bertanggung jawab atas biaya hidup anak.
- Masalah dalam membesarkan anak
Memiliki peran ganda sebagai ayah dan ibu bukanlah masalah yang mudah. Ketika anak telah mencapai masa remaja yang  maka sulit maka harus merawat anak, mendisiplinkan mereka agar mereka menjadi anak yang berguna.
Harus berbagi hak asuh anak dengan pasangan, sehingga sulit untuk bersikap adil. Masalah yang didiskusikan, seperti pelatihan atau disiplin anak, dapat menyebabkan pertengkaran karena perbedaan pendapat, dan perasaan sakit hati dapat memperburuk situasi.
- Gangguan Emosional
Perasaan lain yang mungkin dialami yaitu perasaan terhina atau perasaan marah dan kesal karena sikap buruk pasangan. Mungkin merasa kesepian karena tidak lagi memiliki tempat untuk berbagi cerita, tempat mencurahkan dan menerima bentuk kasih sayang. Depresi terkait perceraian juga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
- Bahaya Masa Muda Kedua
Pasangan yang baru saja bercerai sering mengalami masa muda kedua. Mereka menikmati kemandirian yang baru mereka temukan dengan mengejar hubungan cinta yang dirancang untuk meningkatkan harga diri mereka yang hancur atau mencegah kesepian. Hal ini dapat menimbulkan masalah baru yang lebih buruk dan tragis karena tindakan yang dilakukan tidak dipertimbangkan dengan matang
      Dari permasalahan diatas maka kita dapat mencari solusi untuk meminimalisir perceraian
Dapat kita ketahui banyak faktor-faktor yang mempengarungi timbulnya perceraian diantaranya adalah ekonomi, dan menurut kelompok kami dari faktor ekonomi itu sendiri yang paling banyak adalah perkawinan dari laki-laki yang belum menikah atau peristiwa pranikah. kehamilan, sebagian besar penyebabnya adalah dari segi ekonomi, mungkin itu menurut kelompok kami. Dan solusi dari faktor ekonomi mungkin sebelum menikah harus mempersiapkan pernikahan dengan matang baik dari segi psikologis, maupun dari segi harta atau materi, jadi sebelum menikah baik laki-laki maupun perempuan harus benar-benar sudah kaya atau mapan dan siap menjalin hubungan rumah tangga yang harus dijaga seumur hidup pernikahan tersebut juga merupakan ibadah yang tidak boleh dibuat main-main jadi bahwa ini tidak terjadi perceraian ada beberapa solusi untuk meminimalisir diantaranya yaitu :
- Saling percaya satu sama lain
- Saling menjaga aib satu sama lain
- Saling terbuka tentang masalah apapun jika ada masalah yang menimpanya
- Jangan menyalahkan satu sama lain, intropeksi diri juga penting tidak boleh egois
- Menghindari sikap kekerasan
- Saling menghargai pasangan dan memperlakukan dengan baik
- Saling memaafkan satu sama lain
Jadi, intinya Jika terjadi perceraian maka dapat berdampak negatif. Karena dampak tersebut akan mempengaruhi psikoligis anak, dalam proses pendidikan dan perkembangan anak. Karena mereka masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian penuh dari orang tuanya. Jika suasana dalam keluarga yang rusak dapat menyebabkan anak tidak dapat belajar dengan baik, dan mendapat bullying dari lingkungan sekitar maka akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan anak. perceraian sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan pendidikan anak, yang dapat menyebabkan anak menjadi pendiam, nakal, tidak terbuka bahkan menurun prestasi akademiknya. Dari Perceraian itu juga berdampak pada putusnya silaturahmi diantra wanita dan laki-laki waktu masih ber status suami/istri.
KELOMPOK 4 HKI 4D
Wahyu Nur Rohman        212121115