08 juli 2024
Di tengah malam yang sunyi,
Bintang-bintang menyingsingkan kerinduan.
Hatiku bagai perahu kayuh,
Melintasi lautan gelap, mencari arah.
Dalam keheningan, kata-kata menjadi pelangi,
Mewarnai langit hati yang terpahat.
Seperti burung yang merindukan angin,
Ku terbang di antara awan-awan harapan.
Cahaya rembulan, seperti pelita kehidupan,
Menyinari jalan menuju impian.
Rintihan malam mengiringi langkah,
Seakan bunga yang mekar di padang gurun.
Dalam butiran waktu, takdir membingkai,
Cerita kita, di lembaran malam.
Seperti purnama yang memantulkan diri,
Kita bercahaya, dalam kedalaman batin.
Kesunyian adalah puisi tanpa kata,
Yang diterjemahkan oleh hati yang rindu.
Dalam setiap hela nafas, kuucapkan doa,
Untuk terbang tinggi, melewati batas bintang.
Biarkan puisi ini mengantar mimpi-mimpi,
Mengisi ruang jiwa dengan kehangatan.
Di malam ini, kita menjadi satu,
Dalam pelukan cahaya, di tengah gelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H