Mohon tunggu...
mustika
mustika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Mau Diekspos kok Ribet ? Bagaimana Lembaga Keuangan Syariah Mau Terkenal di Kalangan Masyarakat ?

22 Juni 2015   16:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mau diekspos kok menutup – nutupi ? mau diekspos kok prosedur nya ribet ? yah begitulah pengalaman yang didapat kan saya dan teman – teman saya ketika kami ingin mengorek informasi yang lebih mendetail untuk keperluan studi kami di berbagai Lembaga Keuangan Syariah di Yogyakarta.

Ada berbagai Lembaga Keuangan Syariah yang masih asing di telinga kami yaitu Asuransi Syariah, Pegadaian Syariah, Modal Ventura Syariah, Pasar Uang Syariah dan yang lainnya. Sebenarnya mungkin bagi orang yang sudah mengenal seluk beluk ekonomi hal – hal tersebut terdengar familiar, bahkan banyak diantaranya yang sudah menggunakan nya dan sukses di dalamnya. Namun apa daya kami yang hanya seorang mahasiswa yang cetek ilmunya dan belum terbuka lebar mata hati nya. Maka dari itu, kami mempelajari konsep – konsep tersebut melalui mata kuliah yang kami ambil di jurusan Akuntansi.

Bagai peribahasa sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui kami yang hanya mempelajari literatur mata kuliah dari sumber buku dan dosen saja hendaknya sekalian mengorek ngorek informasi dari lembaga keuangan yang bersangkutan, supaya lebih dapat terbekas di fikiran dan mendapat pengalaman yang tak terlupakan.

Pembahasan yang utama adalah tentang Koperasi Syariah dan BMT, kami lalu mencari Koperasi Syariah dan BMT mana yang akan kami datangi dan kami jadikan sumber acuan kami di Yogyakarta. Sebenarnya cukup mudah untuk mencari Koperasi dan BMT mana yang berlandaskan prinsip – prinsip syariah, yaitu di kampus kami. Tapi entah mengapa ternyata di kampus kami pun sistem yang ditawarkan cukup rumit dan lama, mulai dari surat surat yang harus diketahui oleh dekanat yang proses nya tentu memakan waktu yang tidak sebentar. Padahal kami hanya meminta informasi yang tidak cukup merepotkan dan justru membuat kami menyadari tentang keberadaan koperasi dan BMT ini di kampus kami. Kami justru membantu pihak – pihak tersebut untuk melebarkan sayapnya sehingga lebih terkenal dan tidak dianggap sebelah mata oleh masyarakat di kalangannya sendiri. Kami juga dapat membuat pundi pundi kekayaan berpihak pada mereka, dari sosialisasi dan penjelasan yang didapat dari mereka, namun entah mengapa mereka justru membuat sistem dan proses yang cukup berbelit belit dan memakan waktu yang lama.

Setelah cukup ditolak oleh kampus kami sendiri, kami tidak pantang arah, kami mencari tempat diluar sana yang umum dan memilki celah yang dapat kami masuki, namun nampaknya semua nya sama saja, mereka tidak mau atau menunda nunda permintaan kami. Begitu juga dengan lembaga lembaga keuangan syariah lain seperti Asuransi Syariah, Pegadaian Syariah, Reksadana Syariah, Modal Ventura Syariah dan lainnya pun menolak dengan alasan yang sama. Hal inilah yang terus menerus disayangkan oleh kami sebagai mahasiswa dan juga turut mengundang prihatin dari dosen pembimbing mata kuliah kami.

Memang berbagai alasan yang dituturkan cukup masuk akal, kami sebagai mahasiswa seharusnya mengerti tata krama dan etika yang baik ketika ingin bersilahturahmi meminta informasi dan penjelasan kepada Lembaga Keuangan Syariah yang bersangkutan, namun ketika sudah tidak ada jalan lagi untuk meminta informasi mendetail dari yang bersangkutan. Kita sebagai mahasiswa hendaknya mempunyai akal yang cerdas, dengan berbagai opsi dan cara penuturan kata yang apik, sopan dan meyakinkan serta bisa membantu Lembaga Keuangan Syariah tersebut, tidak banyak Lembaga Keuangan Syariah yang justru menerima kita, atau bahkan meminta kita sebagai mahasiswa untuk mempopularitaskan namanya serta membantu menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang klasik dengan ide -  ide segar yang kita dapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun