Sayangnya setelah penyerahan kedaulatan, Kota Bandung kembali tidak aman oleh kegiatan separatis. Kegiatan ini dilakukan oleh APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) yang dipimpin oleh Raymond Westerling. Tentara yang berada di pihak APRA berasal dari korps pertahanan diri yang dibangun Westerling saat menjadi pengusaha angkutan.
Singkat cerita, pada saat 23 Januari 1950, APRA melakukan serangan ke Kota Bandung. Serangan ini dilakukan pada pukul 04:00 melalui Cimahi. Saat penyerangan di Cimahi, tentara Indonesia dengan cepat kocar–kacir dan melarikan diri. Baru di pusat kota Bandung, APRA mendapat perlawanan dari kesatuan Batalyon Siliwangi. Sayangnya, pada pukul 09:30, Markas Besar Siliwangi di Oude Hospitalweg dikuasai oleh APRA.
Pada saat penyerangan APRA, sebanyak 94 orang tentara Indonesia menjadi korban, termasuk Letnan Kolonel Lembong. Untuk mengenang Letnan Kolonel Lembong yang menjadi korban serangan APRA, nama Lembong dipakai untuk menggantikan nama Oude Hospitalweg. Selain dijadikan nama jalan, kita juga akan menemukan patung Letnan Kolonel Lembong di depan Museum Mandala Wangsit Siliwangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H