Mohon tunggu...
Mustika Pertiwi
Mustika Pertiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Langkah-langkah Mempersiapkan Pidato yang Efektif

21 Mei 2024   21:53 Diperbarui: 21 Mei 2024   21:58 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Mustika Pertiwi (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Pidato memerlukan latihan dan kebiasaan berbicara di depan publik. Pidato adalah seni yang dapat dipelajari. Tidak hanya keterampilan, pidato juga harus dilengkapi dengan pengetahuan bahasa agar diksi atau pemilihan kata yang dipakai dapat beranekaragam, menarik, dan estetik untuk di dengar.

Orang yang beretorika harus memiliki keterampilan dan pengetahuan bahasa yang baik, tujuannya agar pidato yang disampaikan bersifat informatif, persuasif (ajakan), dan rekreatif. Untuk mencapai tujuan ini maka diperlukannya persiapan yang matang.

Tahap pertama yang harus disiapkan adalah menentukan topik pidato. Topik pidato adalah pokok persoalan yang masih bersifat umum dan abstrak.

Setelah menentukan topik berita, tahapan berikutnya adalah menentukan tujuan pidato. Pidato yang ingin disampaikan apakah bersifat informatif, persuasif atau rekreatif. 

Pidato yang baik seharusnya bisa memuat ketiga tujuan tersebut.

Pidato yang bersifat persuasif biasanya adalah pidato seorang politisi. Sedangkan pidato yang bersifat rekreatif biasanya disampaikan oleh para artis. Untuk pidato penceramah agama sendiri biasanya harus bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif sekaligus.

Tahap persiapan pidato berikutnya adalah membaca literatur terkait topik dan judul pidato untuk mendukung basis epistemologi (mengkaji secara filosofis tentang asal, struktur, metode, validitas, dan tujuan ilmu pengetahuan) agar pidato berisi dan berkualitas saat didengar.

Bahan bacaan atau literatur yang harus dibaca bukan hanya buku, tapi juga dapat berupa hasil survey maupun dokumen.

Setelah beberapa tahapan pidato diatas, terdapat tahapan pidato yang bersifat teknis yaitu membuat kerangka pidato mulai dari pembukaan, isi, hingga penutup. Durasi pembukaan yang disampaikan harus singkat, yang terpenting adalah harus menyampaikan judul pidato secara Interogatif untuk mengungkapkan suatu pertanyaan.

Metode yang dapat digunakan salah satunya adalah metode numerik dengan menyebutkan angka. Hal ini agar pidato mudah dicerna dan diingat.

Contoh untuk ceramah agama dapat diuraikan seperti tiga ciri orang munafik. Mulai dari yang pertama, kedua, dan ketiga.

Untuk penutup pidato sendiri dapat mengambil singkatan mengenai masalah pidato yang diangkat. Penutupan harus singkat karena penjelasan secara rinci sudah disampaikan pada bagian isi.

Selain dari tahapan persiapan pidato yang disebutkan, tahapan persiapan pidato bisa ditambah sesuai dengan materi dan tujuan pidato yang ingin disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun