Mohon tunggu...
Mustika Meinasty
Mustika Meinasty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Profesi Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Psychological Well Being dalam Filsafat Manusia

22 Januari 2022   21:00 Diperbarui: 23 Januari 2022   19:54 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

INI, M. D., & SOLEH, M. B. FILSAFAT MANUSIA HAMKA DAN RELEVANSINYA TERHADAP KEHIDUPAN.

Ryff, C.D & Singer B.H. (1996). Psychological Well-Being : Meaning, Measurement, and implications for psychotherapy research. Psychoterapy and psychosomatis.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 9?, 54??-1081.

Tumanggor, R. O. (2018). Pemahaman Well-Being Dari Perspektif Filsafat. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 350. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.1628

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun