Di dalam film ini menceritakan tentang perang saudara yang terjadi di Afrika yang terletak di Sierra Leone dalam memperebutkan pertambangan berlian tahun 1999. Besarnya kekayaan di sana menyebabkan segala cara tetap dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, meskipun sampai harus menghabisi nyawa musuh. Konflik ini telah memakan banyak korban, ribuan tewas dan jutaan mengungsi untuk bertahan diri dan menyelamatkan keluarganya.
Di film ini terdapat adegan sidang PBB dan menyebutkan adanya laporan Global Witnes yang menyatakan bahwa berlian digunakan untuk membeli senjata dan membiayai perang saudara itu sendiri. Hal ini seharusnya menjadi bukti kuat agar dibentuknya suatu kebijakan untuk membatasi impor-impor ilegal terkait berlian-berlian yang beredar.Â
Namun, karena AS yang bertanggung jawab atas 2/3 pembelian berlian dunia mengakibatkan hukum untuk membatasi impor berlian mentah dari daerah konflik tidak mendapat persetujuan ataupun ditolak.
Dengan adanya tujuan kuat untuk memberontak kepada pemerintah terbentuklah Kelompok Pemberontak Revolutionary United Front. Mereka meyakini bahwa pemerintah Freetown yang kepemimpinannya diambil alih oleh ras kulit putih telah menghancurkan desa dan memperbudak mereka sehingga muncullah para pemberontak ini.Â
RUF berpendapat bahwa mereka adalah pejuang rakyat namun, tindakan maupun aksi mereka tak jauh berbeda dengan terorisme yang meresahkan bagi masyarakat Sierra Leone sendiri.Â
Mereka menyerang tentara yang bergerak dibawah pemerintah, membantai warga sipil, menculik anak-anak, membunuh perempuan bahkan menyiksa para tentara meskipun tentara-tentara itu sudah menyerah. Anak-anak kecil yang berhasil diculik dipaksa untuk belajar senapan, membunuh warga sipil bahkan di didik sebagai pembunuh sampai tidak mengenal orangtua mereka sendiri.
Kelompok RUF yang merupakan kelompok pembelot negara menguasai wilayah tambang. Mereka memaksa warga sipil untuk bekerja mencari tambang, apabila ada yang memberontak maka mereka tidak akan segan-segan memotong tangan mereka bahkan membunuhnya. Berlian yang dihasilkan oleh kerja paksa ini dijual dan hasilnya digunakan untuk membeli senjata secara ilegal.
Di dalam film ini saya melihat bahwa adanya kerjasama antara pemerintah Freetown dengan perusahaan besar yaitu perusahaan berlian milik Van De Kaap. Pemerintah Freetown menginginkan adanya bala bantuan dari London lebih tepatnya perusahaan Van De Kaap untuk menangani kelompok pemberontak RUF dan sebagai gantinya Van De Kaap mendapatkan berlian yang yang berasal dari pertambangan tersebut.Â
Dalam hal ini, kedua belah pihak melakukan transaksi black market yaitu melalui tentara bayaran yang bernama Danny Archer. Penyelundupan senjata diberikan kepada kelompok pemberontak RUF dan berlian yang di selundupi di bawa dan diletakkan di dalam badan kambing.
Diceritakan juga perjuangan seorang ayah yang bernama Solomon Vandy untuk menyelamatkan anaknya yang telah diculik dan dipaksa menjadi anggota RUF. Agar dapat menyelamatkan anaknya ia pun melakukan perjanjian dengan Danny Archer.Â
Solomon akan memberikan Danny Archer sebuah berlian yang berwarna merah muda dan sebesar telur puyuh yang ia temukan saat ia dipaksa bekerja oleh RUF. Sebagai gantinya Danny Archer akan membantunya untuk menyelamatkan anaknya. Singkat cerita, mereka pun bertemu seorang wartawan bernama Maddy Bowen dan Maddy pun membantu mereka untuk menyelamatkan anaknya.
Akhirnya markas RUF dapat ditaklukan saat Archer meminta bantuan kolonel Coetzee untuk mengebom wilayah tersebut. Dan Solomon Vandy pun berhasil menyelamatkan anaknya, tapi keadaan berubah saat Archer berusaha melawan atasannya yaitu kolonel Coetzee bahkan membunuhnya.Â
Mereka pun berusaha menyelamatkan diri, meskipun Archer adalah salah satu dari militer Negara tetapi dia telah membunuh atasannya sehingga senjata pun tetap di todongkan kepada mereka dengan bukti pengkhianatan.
Perjanjian mereka pun berjalan dengan lancar sampai Danny Archer terkena tembakan saat pelarian mereka. Ia pun memutuskan untuk mengembalikan berlian yang awalnya dijanjikan oleh Solomon Vandy dan memintanya untuk menemui Maddy Bowen dan membuka secara luas kepada dunia internasional apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Dengan bantuan Maddy, Solomon berhasil menjual berlian itu kepada Van De Kaap dengan tebusan yang sesuai dijanjikan oleh Danny Archer yaitu menyelamatkan keluarganya. Namun, dari sinilah terungkap apa yang sebenarnya terjadi.Â
Konflik ini pun dipublikasikan ke dalam dunia internasional yang akhirnya terbentuknya kebijakan pelarangan ekspor berlian dari daerah konflik dan perusahaan Van De Kaap pun disorot dan diprotes oleh dunia internasional. Solomon Vandy dan keluarganya pun hidup damai di London.
Dalam film ini terdapat istilah TIA (This Is Africa). Istilah inilah yang menjadi prinsip untuk bertahan hidup masyarakat disana khususnya rakyat Sierra Leone. Dan fakta bahwa adanya kekuasaan yang ingin menguasai orang-orang lemah dengan keserakahan yang tidak bertanggung jawab.Â
Hal inilah yang membuat rakyat Afrika mengalami kemiskinan, kemelaratan karena kekayaan alam mereka di keruk oleh pihak-pihak pemegang kekuasaan. Selain itu film ini juga membahas berbagai isu-isu kontemporer seperti Apartheid, tentara anak, konflik internal negara dan pemberontakan.
Dengan demikian, dapat kita ambil sedikit pelajaran bahwa sebenarnya ras kulit putih dan kulit hitam dapat hidup berdampingan. Lalu mengapa yang sesama ras harus berperang yang kita sebut sebagai perang saudara.Â
Hal inilah yang terlihat ingin disampaikan kepada para penonton sekalian, karena pada dasarnya perbedaan suku bukan berarti kita tidak mengenal. Justru karena adanya perbedaan manusia dapat saling memahami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H