Mohon tunggu...
Mustika
Mustika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis adalah cara berkomunikasi dengan jiwa sendiri

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pelajaran Emosional dari Drama Korea "The Fiery Priest"

25 Juni 2024   16:34 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:33 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi: netflix.com

Drama Korea "The Fiery Priest" () yang tayang pada tahun 2019 menarik perhatian banyak penikmat drama korea. Disutradarai oleh Lee Myung-woo dan dibintangi oleh Kim Nam-gil, drama ini menggambarkan kisah seorang pendeta Katolik yang memiliki karakteristik emosional yang meledak-ledak, serta berbagai tantangan yang ia hadapi dalam perjalanannya untuk mengungkap kebenaran di balik kematian seorang pendeta yang sangat dihormati.

Plot Singkat "The Fiery Priest"

Drama ini mengisahkan Kim Hae-il (diperankan oleh Kim Nam-gil), seorang mantan agen NIS yang kemudian menjadi pendeta Katolik. Hae-il memiliki temperamen yang mudah meledak, sering kali sulit mengontrol emosinya, terutama ketika ia melihat ketidakadilan. Konflik berawal dari pastor Lee meninggal dunia secara misterius di jurang pegunungan. 

Hal tersebut dinilai sebagai tindakan bunuh diri karena pastor Lee telah melakukan penggelapan uang amal dan melakukan pelecehan seksual terhadap jemaat Wanita. Pemfitnahan ini membuat Hae-il kesal terhadap kepolisian yang terlibat memalsukan investigasi dan menyembunyikan kebenaran.

Mengontrol Emosi Dalam Karakter Kim Hae-il

Mengontrol emosi tampak jelas dalam karakter Kim Hae-il. Sebagai pendeta diharapkan untuk menunjukkan sifat tenang dan bijaksana. Namun, berbeda dengan pastor Hae-il yang latar belakangnya sebagai mantan agen rahasia yang traumatis membuatnya mudah sekali marah terhadap situasi yang memancing emosi. Hal ini memberikan gambaran yang kompleks tentang bagaimana seseorang berjuang untuk menyeimbangkan antara profesi, trauma masa lalu, dan dorongan emosional.

1. Konflik Internal dan Perjalanan Mengontrol Emosi

Sepanjang cerita Kim Hae-il mengalami banyak konflik internal. Ia terus-menerus berjuang melawan emosi yang meledak-ledak menggunakan kekerasan saat marah dalam menyelesaikan masalah. Perjalanan Hae-il ini mengilustrasikan bagaimana emosi dapat mempengaruhi keputusan seseorang dan pentingnya pengendalian diri dalam situasi kritis. 

Melalui interaksi dengan karakter lain dan berbagai situasi yang menantang, Hae-il perlahan belajar untuk mengendalikan emosinya dan menggunakan pendekatan yang lebih strategis dan tenang dalam menyelesaikan konflik. Hal ini membuahkan hasil saat Hae-il mencari informasi keberadaan saksi pada kasus pastor Lee. 

Jika kita memiliki kesadaran emosi maka kita dapat mengatur emosi dengan bijaksana. Pentingnya mengelola stress, mengatasi kemarahan dan menjaga ketenangan meski dalam situasi yang mengacaukan perasaan dan pikiran.

Han Cinema
Han Cinema

2. Pengaruh Emosi Terhadap Hubungan Antar Karakter

Selain Kim Hae-il, karakter lain juga menghadapi tantangan emosi mereka masing-masing. Misalnya, detektif Koo Dae-young sering kali merasa kebingungan dan ketakutan, tetapi ia berusaha untuk menjadi lebih berani dan tegas sebagai polisi. Hal ini ditunjukkan ketika detektif Dae-young menyelamatkan rekan timnya detektif Seo saat misi penggerebekan Wangmat Food. 

Jaksa Park Kyung-sun yang terlihat ambisius dan keras kepala, akhirnya menunjukkan komitmen terhadap keadilan. Interaksi antara karakter-karakter ini menyoroti bagaimana emosi dapat mempengaruhi hubungan antar pribadi dan kerja sama tim.

sumber: quora
sumber: quora

3. Pelajaran tentang Pengendalian Emosi

"The Fiery Priest" memberikan beberapa pelajaran berharga tentang mengontrol emosi:

  • Kesabaran dan Empati: Drama ini menunjukkan bahwa kesabaran dan empati adalah kunci dalam mengatasi konflik. Meskipun Kim Hae-il sering kali kehilangan kesabarannya, ia belajar bahwa dengan lebih memahami orang lain dan situasi, ia dapat membuat keputusan yang lebih baik.
  • Pentingnya Dukungan Sosial: Dukungan dari teman dan kolega sangat penting dalam membantu seseorang mengontrol emosinya. Kim Hae-il tidak bisa mengatasi semua tantangan sendiri. Hae-il membutuhkan banyak bantuan dan dukungan dari pastor Han dan suster Kim ataupun detektif Dae-young.
  • Mengakui dan Menerima Emosi: Drama ini juga mengajarkan pentingnya mengakui dan menerima emosi diri sendiri. Mengontrol emosi bukan berarti harus menekan atau mengabaikannya, tetapi memahami dan mengelola emosi dengan cara yang sehat.

The Fiery Priest adalah drama yang membangkitkan pemikiran tentang pentingnya mengontrol emosi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui karakter Kim Hae-il, penonton diajak untuk merenungkan bagaimana emosi mempengaruhi tindakan kita dan pentingnya pengendalian diri dalam menghadapi situasi yang menantang. 

Drama ini tidak hanya menghibur dengan aksi dan komedinya, tetapi juga memberikan pelajaran mendalam tentang keseimbangan emosional dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan meningkatkan kesadaran emosi, kita dapat mengendalikan reaksi emosional terhadap situasi-situasi yang menantang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun