Mohon tunggu...
M Mushthafa
M Mushthafa Mohon Tunggu... lainnya -

Guru SMA 3 Annuqayah, salah satu sekolah di Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep. Berlatar belakang pendidikan pesantren, lalu belajar filsafat dan etika terapan. Saat ini, selain mengajar, aktif di pendampingan kegiatan kepenulisan dan literasi serta kegiatan peduli lingkungan di sekolah.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gelandangan Semalam

9 Mei 2012   09:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami duduk di meja bundar dekat jendela di sudut ruangan. Tak jauh dari kami, 6 muda-mudi Spanyol yang tadi kami jumpai di McD tampak sudah agak lama di situ, asyik berbincang. Di sudut lainnya, beberapa orang yang tampak tua terlihat tidur dengan cara mereka masing-masing. Seorang di antaranya mengorok cukup keras—yang kadang mengundang senyum muda-mudi Spanyol itu.

“Ternyata kami menemukan tempat yang tepat,” kata saya pada petugas yang sangat ramah dan berseragam biru itu setelah ia menjelaskan tempat tersebut. Menurut si petugas, tempat itu adalah semacam organisasi kemanusiaan, namanya Bahnhofs Mission, yang membantu orang-orang seperti kami, dan sebagainya. Bahnhofs Mission, sesuai dengan namanya, berbasis di stasiun-stasiun kereta api di Jerman, dan memberi bantuan bahkan untuk hal-hal kecil, seperti membantu menemukan jadwal kereta, kaum difabel, dan sebagainya.

Meski hanya duduk-duduk dan mengobrol, kami sungguh lega karena paling tidak kami selamat tak membeku kedinginan di luar. Kami di situ sekitar 90 menit. Setengah jam sebelum jadwal kereta pertama ke Eschborn, kami pun pamit dan melangkah masuk ke Hbf Frankfurt. Stasiun masih belum begitu ramai. Dengan rasa kantuk dan lelah yang seperti tak tertanggungkan, kami melangkah pasti, membayangkan tempat istirahat kami di Eschborn yang hangat.

Frankfurt-Utrecht, 1 Januari 2010; 22.52

Tulisan ini semula ditayangkan di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun