Kami duduk di meja bundar dekat jendela di sudut ruangan. Tak jauh dari kami, 6 muda-mudi Spanyol yang tadi kami jumpai di McD tampak sudah agak lama di situ, asyik berbincang. Di sudut lainnya, beberapa orang yang tampak tua terlihat tidur dengan cara mereka masing-masing. Seorang di antaranya mengorok cukup keras—yang kadang mengundang senyum muda-mudi Spanyol itu.
“Ternyata kami menemukan tempat yang tepat,” kata saya pada petugas yang sangat ramah dan berseragam biru itu setelah ia menjelaskan tempat tersebut. Menurut si petugas, tempat itu adalah semacam organisasi kemanusiaan, namanya Bahnhofs Mission, yang membantu orang-orang seperti kami, dan sebagainya. Bahnhofs Mission, sesuai dengan namanya, berbasis di stasiun-stasiun kereta api di Jerman, dan memberi bantuan bahkan untuk hal-hal kecil, seperti membantu menemukan jadwal kereta, kaum difabel, dan sebagainya.
Meski hanya duduk-duduk dan mengobrol, kami sungguh lega karena paling tidak kami selamat tak membeku kedinginan di luar. Kami di situ sekitar 90 menit. Setengah jam sebelum jadwal kereta pertama ke Eschborn, kami pun pamit dan melangkah masuk ke Hbf Frankfurt. Stasiun masih belum begitu ramai. Dengan rasa kantuk dan lelah yang seperti tak tertanggungkan, kami melangkah pasti, membayangkan tempat istirahat kami di Eschborn yang hangat.
Frankfurt-Utrecht, 1 Januari 2010; 22.52
Tulisan ini semula ditayangkan di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H