Sore harinya, ia meminta kepala desa dan BPD untuk mengumpulkan perangkat desa, petani, dan kelompok masyarakat lainnya di Balai Desa. Dalam rapat tersebut, ia memaparkan gagasan hasil diskusinya dengan Thofa, Santoso, dan juga Sandi.
"Kita harus bergerak bersama! Program ini bukan hanya tentang ketahanan pangan, tapi juga tentang bagaimana kita menghidupkan kembali semangat bertani dan beternak di desa kita," seru Pak Adnan dengan penuh keyakinan.
"Dengan adanya Dapur Umum Makan Bergizi Gratis, hasil panen dan ternak kita akan punya tempat untuk didistribusikan. Tidak ada lagi yang khawatir hasil jerih payahnya tak laku di pasar." Pak Adnan melanjutkan.
Para petani yang hadir, awalnya ragu, kini mulai menunjukkan senyuman. "Kalau memang hasil panen kami ada yang membeli, saya siap kembali mengelola sawah saya," ujar Pak Usup salah satu petani yang lahannya telah lama terbengkalai.
Semangat itu menjalar ke seluruh peserta rapat. Tidak ada lagi keraguan, hanya antusiasme untuk memulai langkah besar ini. Pak Adnan bahkan langsung menyusun form analisa kelayakan usaha sebagai bahan pertimbangan tambahan penyertaan modal desa, dan akan segera menjadwalkan pelatihan bagi para petani untuk mengelola lahan mereka kembali, dengan bimbingan dari Pendamping Lokal Desa.
Beberapa bulan kemudian, Desa Berangas berubah menjadi desa yang jauh lebih hidup. Lahan-lahan yang dulu ditumbuhi rumput liar kini hijau dengan padi, sayuran, dan palawija. Kandang ayam petelur juga telah diperluas. Setiap pagi, hasil panen dan telur segar dikumpulkan untuk diolah dan didistribusikan ke Dapur Umum Makan Bergizi Gratis.
Pak Adnan, yang kini dikenal sebagai tokoh perintis ketahanan pangan di desanya, berdiri di depan Balai Desa dengan senyum puas. Baginya, keberhasilan ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan kolaborasi, apa pun dapat dicapai. Desa Berangas kini bukan hanya mandiri secara pangan, tetapi juga menjadi teladan bagi desa-desa lain di sekitarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI