Mohon tunggu...
must hamid
must hamid Mohon Tunggu... Guru - guru

semangat nekad untuk menjadi yang terhebat. ingatlah! kesuksesan tidak akan pernah final, kegagalan tidak akan pernah fatal. hanya keberanian yang berlaku!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Youtube Kids: Ketika Hiburan Menjadi Ancaman bagi Anak

26 Desember 2024   14:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   14:25 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konten anak di YouTube, meskipun dirancang untuk menjadi aman dan mendidik, sering kali mengandung elemen yang berbahaya dan tidak pantas. Meskipun YouTube Kids berusaha untuk menyaring konten yang tidak sesuai, masih banyak video yang dapat memengaruhi perilaku anak secara negatif. Berikut adalah beberapa bahaya utama yang perlu diperhatikan.

YouTube Kids memiliki kebijakan yang ketat untuk menyaring konten yang ditujukan untuk anak-anak, namun implementasinya tidak selalu sempurna. Beberapa video yang seharusnya tidak ditampilkan masih bisa diakses oleh anak-anak. Misalnya, konten yang mengandung kekerasan atau perilaku buruk sering kali disamarkan dalam bentuk animasi atau karakter kartun yang tampak ramah, sehingga anak-anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang melihat sesuatu yang tidak pantas.

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Ketika mereka terpapar pada konten yang menunjukkan perilaku buruk---seperti kekerasan, penggunaan bahasa kasar, atau tindakan berbahaya---ada kemungkinan besar mereka akan menganggap perilaku tersebut sebagai hal yang dapat diterima. Kasus-kasus di mana anak-anak meniru tindakan berbahaya dari video viral menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Misalnya, ada laporan tentang anak-anak yang mencoba melakukan stunt berbahaya setelah melihatnya di video tanpa memahami risiko yang terlibat.

Paparan terhadap konten negatif dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional anak. Anak-anak mungkin mulai merasa cemas atau takut akibat melihat situasi-situasi ekstrem dalam video. Selain itu, mereka bisa mengembangkan pola pikir agresif atau apatis terhadap kekerasan, yang dapat memengaruhi hubungan sosial mereka di kehidupan nyata.

Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi apa yang ditonton anak-anak mereka. Meskipun YouTube Kids menyediakan fitur kontrol orang tua, seperti pengaturan usia dan pemblokiran konten tertentu, orang tua harus aktif memantau dan mendiskusikan konten dengan anak-anak mereka. Diskusi terbuka tentang apa yang mereka lihat dapat membantu anak memahami perbedaan antara hiburan dan perilaku yang tidak pantas.

Meskipun YouTube Kids bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, masih banyak tantangan terkait dengan konten negatif yang dapat memengaruhi perilaku dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk terlibat aktif dalam pengawasan konten dan memberikan pendidikan tentang nilai-nilai moral serta etika kepada anak-anak mereka. Dengan cara ini, kita dapat membantu melindungi generasi muda dari pengaruh buruk di dunia digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun