Mohon tunggu...
Musthafa Akhyar
Musthafa Akhyar Mohon Tunggu... -

penulis merupakan mahasiswa ekonomi, Ketua umum mahasiswa pecinta Islam Semarang. hidup dan mati hanya untuk Islam. mencerdaskan dan memberi manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ilmu Pengetahuan dan Kaitannya Dengan Manusia Sebagai Mahluk Berakal

22 April 2013   22:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:46 10086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

Contoh : meniliti tentang tingkah laku hewan lalat, maka ada langkah yang ditempuh yaitu diamati dengan alat pembesar dan diumpan agar tertarik, ini yang menjadi cara bagi kita untuk mengetahui tingkah laku si lalat.

3. Sistematis

Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang baik dan benar ketiga.

Contoh : mengetahui proses pembentukan janin didalam rahim, maka harus kita ketahui secara runut mana yang lebih dahulu dalam proses terjadinya janin didalam rahim. Tidak sistematis apabila kita mengambil kesimpulan mengenai proses janin hanya dengan melihat ketika kelahiran tentu hal ini menjadikan pengetahuan jadi tidak sistematis.

4.Universal

Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).

Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Semoga penjelasan mengenai ilmu pengetahuan diatas bisa menuntun kita kepada makna sesungguhnya dari ilmu pengetahuan dan konsekunsi kita sebagai makhluk berakal terhadap ilmu pengetahuan.

(disadur dari berbagai sumber)

Musthafa Akhyar

Ketua Mahasiswa Pecinta Islam Semarang

085769674966 | musthafaakhyar@live.com

Universitas Diponegoro

Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun