Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Melukis Harapan: Sebuah Seni agar Tidak Kecewa

16 Agustus 2023   12:34 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:40 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kurangi berekspektasi. Sumber: pexels.com

Saya pernah menginap di sebuah hotel yang memiliki fasilitas dan layanan yang menurut saya kurang baik. Saya merasa kecewa.

Di lain kesempatan, saya menginap di hotel berbeda yang juga memiliki fasilitas kurang baik. Namun kali ini saya tidak merasa kecewa.

Saya ingat pernah membeli pakaian secara online. Begitu barang sampai, saya lihat kualitasnya tidak bagus. Tapi, saya tidak merasa kecewa.

Lain waktu, saya membeli baju lagi secara online. Kali ini saya kecewa karena kualitasnya yang kurang baik.

Lalu, hal apa sebenarnya yang membuat saya kecewa?

The Power of Expectation

Semakin tinggi ekspektasi kita terhadap suatu hal, semakin tinggi tingkat kekecewaan kita jika realitanya tidak sesuai dengan ekspektasi.

Itulah kenapa akomodasi (rumah makan, hotel, dll) kelas bawah dan barang-barang yang harganya murah cenderung mendapatkan komplain yang lebih sedikit dibanding dengan akomodasi dan barang-barang berharga mahal.

Ekspektasi yang kita miliki, berpengaruh besar terhadap kehidupan kita, mulai dari pekerjaan hingga asmara.

Ilustrasi kecewa karena berharap. Sumber gambar: canva pro
Ilustrasi kecewa karena berharap. Sumber gambar: canva pro

Misalnya, jika kita berharap promosi jabatan dengan kerja keras yang kita lakukan padahal kenyataannya tidak, kita pasti akan sangat kecewa. Sebaliknya, jika kita tidak punya harapan akan kenaikan jabatan, kita cenderung akan bekerja seadanya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun