Kurangnya konektivitas dan interoperabilitas antara sistem pembayaran di berbagai negara ASEAN, menyebabkan wisatawan harus menggunakan mata uang lokal atau kartu kredit untuk bertransaksi.
Kembali ke cerita rekan penulis tersebut. Dia berwisata ke 3 negara: Indonesia, Thailand dan Vietnam. Penerbangan dari dan ke negara-negara tersebut tentu saja sudah tersedia. Pun tidak perlu repot-repot mengurus visa. Namun, sayangnya baru Indonesia dan Thailand saja yang telah terkoneksi sistem pembayarannya.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh Visa pada tahun 2023, sekitar 93% responden menyatakan bahwa mereka lebih memilih menggunakan sistem pembayaran digital (e-wallet). Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan dan masyarakat pada umumnya telah siap menyambut sistem pembayaran yang terkoneksi.
Inisiatif Bank Indonesia terkait Konektivitas Sistem Pembayaran
Pada tahun 2021, Bank Indonesia bersama dengan bank sentral dari Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina resmi menandatangani kerjasama dalam rangka mengimplementasikan sistem pembayaran digital lintas ke-5 negara ASEAN. Kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN dan meningkatkan efisiensi transaksi keuangan antar negara ASEAN.
Pada tahun 2022, peringkat pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) naik melesat ke urutan 32, dari sebelumnya di urutan 44. Selain faktor promosi yang gencar dilakukan pemerintah, penulis yakin prestasi tersebut adalah dampak dari konektivitas sistem pembayaran yang telah terimplementasi.
Konektivitas pembayaran lintas negara akan menjadi salah satu kekuatan baru bagi ASEAN. Hal ini diperkuat oleh hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo.
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara akan diperkuat.
Konektivitas sistem pembayaran yang baik dapat menciptakan sinergi, efisiensi dan kenyamanan transaksi keuangan antar negara ASEAN. Hal ini dapat meningkatkan arus perdagangan, investasi dan tentu saja pariwisata di kawasan serta mendorong pertumbuhan ekonomi secara regional.
Harapan ke Depan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan:
Jadi ke depan, kalau jalan-jalan ke Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand maka transaksi bisa jauh lebih gampang. Sekarang dengan Thailand dan Malaysia sudah bisa menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Ini menjadi salah satu kebanggaan ASEAN.
Namun, untuk menghubungkan ke 11 negara ASEAN bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan koordinasi intensif tingkat tinggi  antar negara di masing-masing regulator.
Selain itu, pada tahap implementasi diperlukan infrastruktur yang memadai agar interkonektivitas dapat terjadi. Kemudian, diperlukan promosi dan sosialisasi kepada wisatawan dan masyarakat umum bahwa cross border payment sudah bisa dilakukan.