Di Hari yang Fitri Ini, Sudahkah Memaafkan Diri Kita Sendiri?

Kalimat terpopuler pada momen Idul Fitri adalah "minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin."

Kita bertemu dengan tetangga dan sanak saudara, berharap mereka memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Begitupun sebaliknya, kita diharapkan untuk memaafkan kesalahan yang telah diperbuat orang lain kepada kita.

Baca juga: Sudahkah "Roda Kehidupan" Anda Seimbang?

Namun, sudahkah kita memaafkan diri kita sendiri terhadap kesalahan dan kegagalan yang kita lakukan?

Seandainya aku dulu mengambil peluang itu..

Seandainya aku dulu tidak terbawa emosi..

Jika saja dulu aku tidak salah melangkah..

Self Compassion

Memaafkan diri sendiri adalah salah satu aspek dari self-compassion, di mana kita memberikan pengampunan pada diri sendiri atas kesalahan yang telah kita buat dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.

Self-compassion adalah kemampuan untuk mengakui kesulitan dan kelemahan kita tanpa menilai atau membandingkan dengan orang lain, serta menghargai diri sendiri sebagai manusia yang tidak sempurna.

Self-compassion juga melibatkan kemampuan untuk mengatasi perasaan negatif seperti kecemasan, rasa bersalah, atau malu dengan sikap penerimaan dan kehangatan yang tidak bersyarat.

Menurut psikolog Kristin Neff, terdapat tiga elemen utama self-compassion: 

• Self-kindness atau kedermawanan pada diri sendiri, 
• Common humanity atau pengakuan bahwa kesulitan adalah pengalaman manusia yang universal, dan 
• Mindfulness atau kesadaran penuh terhadap pengalaman kita tanpa menilai atau mengevaluasi

Dampak Positif Self-Compassion

Penelitian terkait self-compassion belumlah begitu populer. Meskipun demikian, self-compassion memiliki banyak dampak positif diantaranya:

• Pelatihan mindfulness dan self-compassion dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis dan mengurangi depresi, kecemasan, dan stres pada populasi yang bermasalah dalam mengatasi kegagalan atau kesulitan dalam hidup. (1)
• Self-compassion dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan perbaikan diri dan mengatasi kesalahan, sehingga menghasilkan peningkatan prestasi akademik dan karir. (2)
• Orang yang lebih tinggi tingkat self-compassionnya lebih toleran terhadap kesalahan, lebih menerima diri sendiri dan lebih bahagia, bahkan ketika menghadapi situasi sulit. (3)

Kesimpulan 

Momen Idul Fitri, dimana kita dianjurkan untuk saling memaafkan sudah tentu memiliki dampak positif. 

Jika kita mampu menerima permohonan maaf dari orang lain dengan ikhlas, hal ini dapat berdampak positif bagi kesejahteraan mental kita.

Pun demikian dengan meminta maaf dengan penuh kesungguhan kepada orang lain. hal ini akan meningkatkan kesadaran diri: bahwa kita adalah manusia biasa yang memiliki banyak kesalahan, yang acapkali tidak disadari.

Satu hal lagi, jangan lupakan untuk berdamai dengan diri kita sendiri, dengan memaafkan kesalahan dan kegagalan yang telah terjadi dalam hidup kita.

Selamat hari raya Idul Fitri 1444 H, mohon maaf lahir dan bathin.

Sumber:

(1) Neff, K. D., & Germer, C. K. (2013). A pilot study and randomized controlled trial of the mindful self-compassion program. Journal of Clinical Psychology, 69(1), 28-44. 

(2) Breines, J. G., & Chen, S. (2012). Self-compassion increases self-improvement motivation. Personality and Social Psychology Bulletin, 38(9), 1133-1143.

(3) Leary, M. R., Tate, E. B., Adams, C. E., Allen, A. B., & Hancock, J. (2007). Self-compassion and reactions to unpleasant self-relevant events: the implications of treating oneself kindly. Journal of Personality and Social Psychology, 92(5), 887-904.

Neff, K. (2011). Self-compassion: The proven power of being kind to yourself.