Mari sedikit berefleksi, di tempat kerja, ada berapa banyak dari faktor-faktor di atas yang kita alami?Â
Jika hampir semuanya, maka itu adalah indikasi kuat kesehatan mental kita sedang tidak baik-baik saja.
Everybody is Different
Tidak ada setiap orang yang sama, kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Namun, perusahaan cenderung memberikan perlakuan yang sama untuk semua orang.
Jumlah hari cuti per tahun, jam kerja, metode kerja, sistem penghargaannya pun dibuat sama untuk semua karyawan.
Padahal, bisa jadi ada seseorang yang lebih membutuhkan tambahan hari libur (cuti) karena ingin merawat kedua orangtuanya. Ada juga yang ingin flexitime karena di pagi hari perlu mengurus anak-anak dan mengantarnya ke sekolah.
Ada juga yang ingin kerja secara remote -Â work from home, karena jarak rumahnya ke kantor cukup jauh. Barangkali, ada juga yang ingin diberangkatkan liburan ke luar negeri.
Ada juga yang ingin diakui kontribusinya sebagai best employee, ada yang ingin agar anaknya mendapat beasiswa dan masih banyak yang lainnya.
Penulis yakin, kita juga menginginkan hal yang sama, bukan?
Reward Tidak Harus Berupa Finansial
Sebenarnya, untuk membuat karyawan merasa bahagia dan dihargai (engaged), tidak harus berupa aspek finansial.Â
Ada cukup banyak aspek non finansial yang dapat memberikan dampak signifikan bagi para karyawan. Berikut adalah contohnya:
- Tambahan hari libur/cuti
- Metode kerja WFAÂ (Work From Anywhere)
- Flexible working time
- Best employee award
- Beasiswa bagi anak karyawan yang berprestasiÂ
- Kesempatan untuk berpartisipasi di dalam proyek-proyek baru yang menarik (diluar jobdescnya)
- Menyelenggarakan event hobi/olahraga
- Menyediakan fasilitas konseling dan dukungan psikologisÂ
Perusahaan hanya harus membuat sistem agar hal-hal tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik dan diimplementasikan tanpa mengurangi produktifitas.Â