Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rahasia Kesuksesan Pele yang Tidak Banyak Orang Tahu

30 Desember 2022   16:58 Diperbarui: 30 Desember 2022   17:16 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pele, kini telah tiada. Meskipun demikian, banyak hal semasa hidupnya yang dapat menjadi pembelajaran bagi generasi-generasi setelahnya.

Pele adalah salah satu pemain sepakbola terbaik sepanjang masa. Sederet penghargaan telah ia peroleh. Player of the Century dari FIFA, Athlete of the Century dari International Olympic Committee dan masih banyak yang lainnya.

Ia juga tercatat dalam Guinness World Record sebagai pencetak gol terbanyak - 1279 gol sepanjang karirnya dan mampu membawa Brazil 3 kali juara dunia.

Pele menjalani debut sebagai pemain sepakbola profesional di usia 15 tahun. Hanya dalam kurun waktu setahun, ia bahkan dipanggil ke tim nasional Brazil.

Sebelumnya, Pele belum pernah berlatih di akademi sepakbola. Dia hanya bermain sepakbola di tim amatir. Lalu, apa rahasianya sehingga kariernya bisa melesat dengan sangat cepat?

Pele dan Futsal

Pele lahir dan tumbuh dari keluarga miskin di sebuah distrik di Sao Paulo. Pele kecil tidak mampu membeli bola yang layak dan biasa bermain dengan kaus kaki yang diisi kertas koran dan diikat dengan tali.

Hal yang tidak banyak diketahui orang adalah Pele juga bermain futsal yang ketika itu adalah olahraga baru di daerah tempat tinggalnya.

Meskipun mirip, futsal berbeda dengan sepakbola. Ukuran bola, gawang, hingga lapangan futsal lebih kecil. Konsekwensinya, pemain harus melakukan lebih banyak footwork dan passing.

Menurut Pel, futsal menghadirkan tantangan yang sulit. Tempo bermain futsal jauh lebih cepat daripada sepak bola di lapangan. Para pemain dituntut untuk berpikir lebih cepat karena semua orang dekat satu sama lain di lapangan. 

Pel memuji futsal karena membantunya berpikir lebih baik saat di lapangan.

Di suatu turnamen futsal, Pele dianggap terlalu muda untuk bermain. Namun, dia justru tampil sebagai top skorer dengan 15 gol.

Pele mengatakan:

"Hal itu memberi saya banyak kepercayaan diri. Saya tahu bahwa tidak perlu takut terhadap hal apa pun yang akan datang kemudian".

Teknik Meminjam Waktu "Borrowing Hours"

Bermain futsal telah membantu Pel berpikir dan bermain cepat, yang kemudian diterapkannya ketika bermain sepak bola.

Pele meminjam waktu dari satu olahraga dan menerapkannya ke olahraga lain.

Jika dipikir-pikir, Pel tidak tahu bahwa bermain futsal pada akhirnya dapat membawanya menjadi pemain sepak bola yang hebat. Dia hanya mengikuti hasratnya dan membiarkannya menuntunnya ke arah yang baru.

Teknik meminjam waktu atau "borrowing hours" ini disebutkan oleh Altucher dalam salah satu bukunya. Dia mengatakan:

"Teknik ini bisa membantu Anda lebih cepat dalam mempelajari keterampilan baru. Idenya adalah memikirkan tentang apa yang telah Anda pelajari di satu bidang, dan kemudian menerapkan keterampilan tersebut ke bidang yang baru".

Jadi, inilah salah satu rahasia kesuksesan Pele. Dia mampu 'meminjam waktu' dan menerapkan keterampilannya di suatu bidang (futsal) ke bidang yang lainnya (sepakbola).

Contoh Penerapan Teknik Meminjam Waktu

Ada kenalan saya seorang guru mengaji (TPA). Dia kemudian mengambil sidejob sebagai admin toko online. 

Salah satu pekerjaannya adalah membuat review buku-buku dan mainan anak. Suatu hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Lalu, apakah dia sukses?

Setelah mencobanya, ternyata dia bisa melakukannya dengan baik. Kemampuan komunikasi yang ia gunakan ketika mengajar TPA, ternyata bisa digunakan juga ketika berinteraksi dengan anak pada saat mereview mainan anak-anak.

Jadi, ketika kita diminta untuk mengerjakan suatu proyek yang belum pernah dikerjakan sebelumnya, jangan buru-buru menolaknya.

Pikirkan dulu apakah ada keterampilan yang sudah kita pelajari yang bisa diterapkan pada proyek baru tersebut.

Selamat Jalan Pele 

Setelah lebih dari setahun berjuang untuk menyembuhkan kanker usus besar yang dideritanya, kini O Rei - Sang Raja, julukan Pele telah berpulang.

Dunia sepakbola berduka karena telah kehilangan sosok yang telah membesarkan namanya.

Banyak tokoh dunia yang memberikan ucapan belasungkawa. Salah satunya adalah Barack Obama: 

"Pel adalah salah satu yang terhebat yang pernah memainkan sepakbola indah. Sebagai salah satu atlet yang paling dikenal di dunia, dia memahami kekuatan olahraga untuk menyatukan orang. Pikiran kami bersama keluarganya dan semua orang yang mencintai dan mengaguminya."

Terimakasih, Pele!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun