Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Solusi Jitu Bagi Anda Saat Ragu Menghadapi Pekerjaan yang Sulit

17 September 2022   08:07 Diperbarui: 18 September 2022   20:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pernahkah Anda diberi suatu penugasan yang sulit oleh Atasan?

Ketika seseorang dihadapkan pada suatu tugas atau problem yang sukar - terlebih yang belum pernah dilakukan sebelumnya - akan muncul perasaan ragu, khawatir jika dirinya tidak bisa mengerjakan atau menyelesaikannya dengan baik. Akibatnya, seseorang cenderung akan menundanya.

Padahal, jika ditunda-tunda, semakin dekat deadline-nya. Level stres bertambah, hasil kerja pun bisa kurang optimal.

Lalu, apakah solusinya?

Mari kita sejenak kembali ke masa SMA. Kita semua pastilah pernah mengerjakan soal matematika saat ujian. Ketika Anda menghadapi sebuah soal hitungan yang sulit, apa yang Anda lakukan?

Saya dulu ketika menghadapi soal sulit semacam itu, akan melewati nya terlebih dulu dan mengerjakan soal lain yang lebih mudah. Tapi apakah ini langkah yang benar?

Seorang guru matematika memberikan nasihatnya: 

"Jika kalian terhenti di satu soal, jangan duduk saja dan hanya memikirkan hal itu. Mulailah mengerjakannya, bahkan jika kalian tidak tahu apa yang akan kalian lakukan. Satu tindakan sederhana (yaitu mulai mengerjakan) pada akhirnya akan membuat beberapa ide yang tepat muncul di kepala kalian."

Prinsipnya ternyata adalah lakukan sesuatu.

Author Tim Ferriss menceritakan tentang kisah seorang novelis yang telah menulis lebih dari 70 novel sepanjang hidupnya. Seseorang bertanya kepada sang novelis bagaimana dia mampu menulis secara konsisten dan tetap termotivasi. Dia menjawab, "dua ratus kata yang kacau parah setiap hari, cuma itu."

Idenya adalah jika dia memaksa dirinya sendiri untuk menulis 200 kata yang buruk sekalipun, itu akan lebih menginspirasinya untuk menulis. Dan sebelum ia menyadarinya, ia telah menulis ribuan kata dalam 1 halaman.

Tindakan diperlukan untuk menginspirasi diri kita sendiri. Satu langkah kecil ke depan dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi Anda.

Tugas Sulit yang Butuh Waktu Lama untuk Menyelesaikannya.

Beberapa persoalan atau pekerjaan sulit yang Anda hadapi, tidak akan terselesaikan dalam waktu 1-2 hari saja.

Hal tersebut berpotensi untuk membuat Anda stres karena terus memikirkannya.

Ada dua langkah yang bisa Anda lakukan agar terbebas dari stres: menulis jurnal harian dan melakukan hobi (refreshing) Anda.

Jurnal Harian

Penelitian menunjukkan bahwa menuliskan hal-hal yang perlu Anda urus esok hari akan mampu menenangkan otak dan membantu Anda untuk rileks.

Seperti yang dijelaskan oleh ahli saraf, Daniel J. Levin, ketika Anda khawatir terhadap sesuatu dan otak Anda khawatir bahwa Anda akan lupa, ia akan melibatkan sekelompok area otak yang disebut sebagai "lingkaran pengulangan". Anda akan terus cemas. Dengan menuliskan pikiran Anda dan membuat rencana untuk esok, Anda akan menutup lingkaran ini.

Lakukan Hobi Anda

Hobi adalah aktivitas yang membuat Anda merasa senang dan rileks. Manfaatnya dapat mengembalikan kebugaran fisik dan mental Anda setelah lelah digunakan untuk berkarya.

Namun, di era serba cepat ini, seringkali manfaat hobi ini tidak bisa dirasakan dengan optimal.

Pernahkah Anda ketika sedang nonton televisi justru berulangkali mengecek WhatsApp khawatir jika ada pesan dari bos? Atau pikiran Anda yang tetap berada di kantor padahal sedang berlibur di pantai?

Anda harus memilih. Fokuslah untuk menikmati hobi/refreshing Anda sebagaimana Anda diharuskan fokus ketika bekerja.

Aksi Sumber Motivasi

Acap kali kita menunda untuk melakukan suatu hal tertentu karena alasan belum ada motivasi. Namun, hal tersebut memiliki kelemahan.

Ketika kita menghadapi suatu problem/tugas yang sukar, kita tidak memiliki level motivasi yang cukup untuk melakukannya. Akibatnya, kita cenderung akan menundanya.

Kita akan mulai mengerjakan tugas tersebut ketika deadline sudah mulai terlihat di depan mata. Itu pun karena mau ga mau alias terpaksa. Kalo sudah begitu, hasilnya pun tidak akan maksimal.

Lalu apa solusinya?

Kerjain aja dulu.

Saya sendiri pernah mencobanya. Ketika itu kondisi saya sedang sakit dan hendak mengerjakan suatu tugas. Awalnya, saya akan menundanya hingga kondisi saya sudah baikan.

Namun, saya coba juga untuk mengerjakannya. Dan justru setelah memulainya, saya memperoleh inspirasi bahwa ternyata dalam kondisi sakit saya masih dapat mengerjakannya dengan baik. Saya pun termotivasi untuk menyelesaikannya. Persis seperti yang dikatakan oleh guru matematika di awal tulisan ini.

Jika Anda tergoda untuk menunda suatu pekerjaan yang sukar, gunakanlah prinsip ini: "lakukan saja dulu."

----

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun