Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pola Asuh Seperti Apa yang Anda Peroleh Ketika di Rumah dan di Kantor?

20 Agustus 2022   07:26 Diperbarui: 26 Agustus 2022   21:55 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 tipe pola asuh. sumber gambar: dokumen pribadi

Jika Anda perhatikan, banyak penulis buku yang mencantumkan kedua orangtua di halaman ucapan terimakasih pada bukunya. Orangtua pasti adalah sosok yang sangat berperan dalam hidup mereka. 

Apabila Anda berkesempatan menulis sebuah buku, penulis yakin bahwa Anda juga akan melakukan hal yang sama.

Jika Anda ingat-ingat lagi, pola asuh apa yang digunakan oleh kedua orangtua Anda? Dan jika saat ini Anda telah menjadi ayah atau ibu, pola asuh apa yang Anda gunakan?

Matrix Pola Asuh

Angela Duckworth menyebutkan 4 pola pengasuhan yang pada umumnya digunakan, sebagai berikut:

4 tipe pola asuh. sumber gambar: dokumen pribadi
4 tipe pola asuh. sumber gambar: dokumen pribadi

Orangtua yang memiliki Pengasuhan Bijaksana, mampu menilai dengan tepat kebutuhan psikologis anak-anak mereka. 

Mereka menyadari bahwa anak-anak butuh cinta, keleluasaan namun juga batasan dan ekspektasi untuk mencapai potensi penuh mereka. Pola asuh bijaksana ini ada pada kuadran kanan atas.

Pada kuadran lain terdapat tiga gaya lain terkait pengasuhan anak, sebagai berikut:

  • Di kuadran kiri bawah, terdapat orang tua yang memiliki pendekatan tidak menuntut dan tidak mendukung dalam membesarkan anak. Mereka adalah orang tua yang lalai. Kelalaian dalam mengasuh anak dapat menciptakan iklim emosional yang berbahaya bagi sang anak.
  • Orang tua yang bersikap menuntut namun tidak mendukung disebut sebagai orang tua Otoriter. Pendekatan ini bukannya tidak boleh digunakan sama sekali, ia dianjurkan oleh Jon Watson untuk memperkuat karakter anak, apabila diperlukan.
  • Orang tua Permisif adalah mereka yang mendukung namun tidak menuntut. Hal ini dapat mengakibatkan anak tumbuh dengan mentalitas yang kurang kuat, lebih banyak menuntut dan cenderung lebih sedikit berupaya.

Apa manfaat pola asuh bijaksana bagi anak?

Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak dari orangtua yang bijak, secara psikologis berprestasi lebih baik daripada anak-anak yang dibesarkan dengan pola pengasuhan yang berbeda.

Sebuah studi lain yang melibatkan 10.000 remaja di Amerika menemukan bahwa remaja yang memiliki orangtua yang hangat, sopan dan menuntut meraih nilai lebih tinggi di sekolah, lebih mandiri, tidak mengalami banyak kegelisahan dan depresi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam tindak kejahatan.

Pola asuh tidak hanya terdapat di rumah, namun juga di kantor. 

Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni membuat seseorang yang di asuh menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya istilahnya saja yang berbeda. Jika di rumah disebut sebagai pola asuh, di kantor lebih familiar dengan istilah program pengembangan (development program).

Pola Asuh di Kantor

Di tempat kerja, Anda bisa memiliki dua peran sekaligus: sebagai bawahan dan sebagai atasan.

Sebagai bawahan, Anda akan "diasuh" oleh atasan Anda. Dan sebagai atasan, Anda akan "mengasuh" bawahan Anda.

Percaya atau tidak, "pola asuh" yang Anda terima sebagai bawahan, akan sangat berpengaruh terhadap pola asuh Anda sendiri kepada anggota tim Anda. Baik disadari maupun tidak disadari. 

Keempat bentuk pola asuh di atas, pada dasarnya dapat diaplikasikan juga di tempat kerja. Penjabarannya kurang lebih sebagai berikut:

  • Apakah Anda pernah memiliki seorang atasan yang sangat perhatian kepada bawahannya? Cenderung mudah memaklumi jika ada target yang meleset? Jarang marah-marah jika ada hal di luar ekspektasinya? Besar kemungkinan ia adalah atasan yang permisif.
  • Jika Atasan Anda adalah seorang yang sangat strict kepada target dan ingin agar tercapai bagaimanapun caranya, namun dia kurang memahami kondisi dan kebutuhan psikologis anak buahnya, maka atasan Anda menerapkan gaya otoriter.
  • Jika ada seorang atasan yang tidak perhatian, baik kepada pencapaian target maupun kepada kesejahteraan timnya, dapat disebut dia adalah atasan yang lalai. Tipe atasan seperti ini barangkali masih bisa ditemukan di organisasi nirlaba atau perusahaan yang belum dikelola secara profesional.
  • Seorang atasan yang menuntut namun juga perhatian, dia mengenal dengan baik setiap anggota timnya sehingga mampu menilai dengan tepat kebutuhan mereka. Atasan yang bijaksana inilah yang akan mampu untuk mengeluarkan seluruh potensi terbaik tim mereka di tempat kerja.

Jika saat ini Anda memiliki seorang atasan, "pola asuh" seperti apa yang selama ini Anda peroleh? Dan jika saat ini Anda mendapat amanah sebagai seorang Atasan, "pola asuh" apa yang selama ini Anda pergunakan?

Ada baiknya jika Anda terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih bijak, agar Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih baik, di kantor dan di rumah. Agar tim yang Anda pimpin dan anak yang Anda asuh dapat menjadi pribadi yang semakin baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun