Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pola Asuh Seperti Apa yang Anda Peroleh Ketika di Rumah dan di Kantor?

20 Agustus 2022   07:26 Diperbarui: 26 Agustus 2022   21:55 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pola Asuh. Sumber gambar: rawpixel di freepik.com

Sebuah studi lain yang melibatkan 10.000 remaja di Amerika menemukan bahwa remaja yang memiliki orangtua yang hangat, sopan dan menuntut meraih nilai lebih tinggi di sekolah, lebih mandiri, tidak mengalami banyak kegelisahan dan depresi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam tindak kejahatan.

Pola asuh tidak hanya terdapat di rumah, namun juga di kantor. 

Keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni membuat seseorang yang di asuh menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya istilahnya saja yang berbeda. Jika di rumah disebut sebagai pola asuh, di kantor lebih familiar dengan istilah program pengembangan (development program).

Pola Asuh di Kantor

Di tempat kerja, Anda bisa memiliki dua peran sekaligus: sebagai bawahan dan sebagai atasan.

Sebagai bawahan, Anda akan "diasuh" oleh atasan Anda. Dan sebagai atasan, Anda akan "mengasuh" bawahan Anda.

Percaya atau tidak, "pola asuh" yang Anda terima sebagai bawahan, akan sangat berpengaruh terhadap pola asuh Anda sendiri kepada anggota tim Anda. Baik disadari maupun tidak disadari. 

Keempat bentuk pola asuh di atas, pada dasarnya dapat diaplikasikan juga di tempat kerja. Penjabarannya kurang lebih sebagai berikut:

  • Apakah Anda pernah memiliki seorang atasan yang sangat perhatian kepada bawahannya? Cenderung mudah memaklumi jika ada target yang meleset? Jarang marah-marah jika ada hal di luar ekspektasinya? Besar kemungkinan ia adalah atasan yang permisif.
  • Jika Atasan Anda adalah seorang yang sangat strict kepada target dan ingin agar tercapai bagaimanapun caranya, namun dia kurang memahami kondisi dan kebutuhan psikologis anak buahnya, maka atasan Anda menerapkan gaya otoriter.
  • Jika ada seorang atasan yang tidak perhatian, baik kepada pencapaian target maupun kepada kesejahteraan timnya, dapat disebut dia adalah atasan yang lalai. Tipe atasan seperti ini barangkali masih bisa ditemukan di organisasi nirlaba atau perusahaan yang belum dikelola secara profesional.
  • Seorang atasan yang menuntut namun juga perhatian, dia mengenal dengan baik setiap anggota timnya sehingga mampu menilai dengan tepat kebutuhan mereka. Atasan yang bijaksana inilah yang akan mampu untuk mengeluarkan seluruh potensi terbaik tim mereka di tempat kerja.

Jika saat ini Anda memiliki seorang atasan, "pola asuh" seperti apa yang selama ini Anda peroleh? Dan jika saat ini Anda mendapat amanah sebagai seorang Atasan, "pola asuh" apa yang selama ini Anda pergunakan?

Ada baiknya jika Anda terus berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih bijak, agar Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih baik, di kantor dan di rumah. Agar tim yang Anda pimpin dan anak yang Anda asuh dapat menjadi pribadi yang semakin baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun