Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Begadang Tidak Baik untuk Karier Anda

16 Juli 2022   07:58 Diperbarui: 17 Juli 2022   22:32 1267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi begadang karena bekerja. Sumber: wayhomestudio on Freepik

Begadang jangan begadang..
Kalau tiada artinya..
Begadang boleh sajaa...
Kalau ada perlunya..

Benarkah sang maestro dangdut Rhoma Irama?

Kita semua tahu bahwa sering begadang untuk hiburan seperti nonton film atau sekedar nongkrong adalah hal yang tidak baik.

Bang Rhoma benar dalam hal ini.

Namun bagaimana dengan sering begadang untuk bekerja?

Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk bekerja, semakin banyak pekerjaan yang selesai. Semakin baik nilai kinerja Anda, dan semakin baik pula karier Anda.

Apakah bang Rhoma benar lagi dalam hal ini?

Tunggu dulu, mari kita lihat apa yang dikatakan sains dalam hal ini.

Konsekuensi Begadang

Begadang memiliki konsekuensi, yakni berkurangnya waktu tidur. Lantas, apa dampak negatif dari kurang tidur?

Pertama, dapat menurunkan fungsi kognitif.

John Medina, profesor di University of Washington School of Medicine, menjelaskan:

Mari kita ambil contoh seorang mahasiswa yang nilainya selalu berada di peringkat 10% terbaik. Jika dia hanya tidur kurang dari 7 jam di hari kerja dan sekitar 40 menit lebih banyak di akhir pekan, nilai yang didapatkannya akan berada pada 9% terbawah dari orang-orang yang tidak kekurangan tidur.

Untuk memulihkannya, juga dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sebuah penelitian pada tahun 2008 di Stockholm menunjukkan bahwa bahkan setelah satu minggu tidur normal, orang masih belum 100% pulih setelah beberapa hari hanya tidur lima jam dalam semalam.

Fungsi kognitif yang berkurang akan membuat Anda kurang optimal dalam berpikir. Akibatnya, kualitas ide dan solusi yang Anda hasilkan juga tidak akan maksimal.

Kedua, dapat membuat penampilan kurang oke.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tidur memiliki manfaat nyata bagi penampilan. 

Dalam sebuah penelitian, orang-orang melihat foto orang lain sebelum dan sesudah kekurangan tidur. Foto ketika orang-orang itu kekurangan tidur secara konsisten dinilai kurang menarik.

Penampilan yang kurang menarik, akan berpengaruh terhadap kualitas interaksi Anda dengan orang lain di sekitar Anda.

Ketiga, kurang tidur bisa membuat Anda lebih mudah emosi.

Penelitian menunjukkan bahwa ketika kurang tidur, otak bereaksi berlebihan pada hal-hal yang buruk. Kurang tidur membuat Anda letih. Ketika letih, Anda akan sulit untuk tetap gembira.

Mood yang buruk ketika di kantor akan membuat semuanya berjalan kurang baik, bukan?

Bagaimana dengan tidur siang di kantor?

Saya pernah punya pengalaman yang kurang mengenakkan terkait hal ini.

Suatu ketika saya ketiduran di kantor. Dan coba tebak apa konsekuensinya? 

Segera foto saya ketika sedang tidur menjadi meme yang di-publish di grup WhatsApp di divisi HR tempat saya bekerja. Padahal, tidur siang sejenak memiliki banyak sekali manfaat. 

Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang selama 15 menit sudah cukup untuk membuat Anda lebih segar, mudah fokus dan produktif. Selain itu, juga dapat meningkatkan kelancaran aliran darah, termasuk di otak.

Di Jepang bahkan fenomena ini menjadi suatu hal yang lazim, disebut dengan istilah Inemuri.

Solusi agar tidak perlu begadang namun tetap lebih produktif

Apa alasan utama begadang? Semua orang akan menjawab hal yang sama: waktu.

Semua orang memiliki waktu yang sama dalam sehari: 24 jam.

Hampir semua orang bekerja selama 8 jam dalam sehari, 5 hari dalam seminggu. Untuk bisa lebih sukses dari kebanyakan orang, Anda harus bekerja lebih keras.

Artinya Anda perlu menambah waktu untuk bekerja. Waktu tidur malam pun dikorbankan. Padahal, sudah diketahui dampak buruk dari kurang tidur. Lalu apa solusinya?

Menurut penulis, solusinya adalah menggunakan waktu dengan lebih produktif. 

Berikut ini adalah tips dari penulis yang dapat dicoba:

Pertama, terapkan hukum pareto 20/80. Menurut falsafah ini, 20% dari pekerjaan yang Anda lakukan di suatu hari akan menentukan 80% keberhasilan Anda di hari tersebut. Sebelum mulai bekerja, identifikasi dulu seluruh tugas di hari tersebut dan mulailah buat prioritas.

Kedua, musuh terbesar produktivitas adalah procrastination atau kebiasaan menunda-nunda. 

"Oke, saya refreshing buka IG lima menit dulu kemudian lanjut bekerja", padahal kenyataannya lebih dari itu. Anda pernah mengalaminya? 

Metode yang penulis rasakan efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan menerapkan pomodoro technique. Anda bisa googling terkait ini.

Ketiga, buat perencanaan harian. Sebelum memulai bekerja, buatlah list pekerjaan utama (2-3) yang harus Anda selesaikan di hari itu. Fokuslah kepada hal tersebut. Delegasikan pekerjaan lain yang tidak prioritas kepada tim Anda. Eisenhower matrix adalah tools sederhana namun efektif untuk melakukan hal ini.

Keempat, ketahuilah "prime time" atau waktu di mana kebugaran dan tingkat konsentrasi Anda berada di posisi tertinggi dalam satu hari. 

Tiap orang berbeda-beda, ada yang pagi, sore bahkan malam. Gunakan waktu ini untuk mengerjakan pekerjaan Anda yang paling penting.

Eisenhower decision matrix. Sumber: Iqra Amjad on Medium
Eisenhower decision matrix. Sumber: Iqra Amjad on Medium

Kesimpulannya, untuk sukses dalam berkarier memang dibutuhkan kerja keras. Hanya saja, jangan sampai mengorbankan waktu tidur Anda demi pekerjaan. Dampaknya justru tidak baik.

Jangan lupa matikan lampu ketika tidur ya, karena ini baik untuk kesehatan.

Sumber:

  1. https://www.alodokter.com/pertimbangkan-kembali-manfaat-tidur-siang
  2.  barking up the wrong tree by Eric Barker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun