Mohon tunggu...
Danang Arief
Danang Arief Mohon Tunggu... Psikolog - baca, nulis, gowes adalah vitamin kehidupan

Menekuni bidang pengembangan organisasi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Kumpul dengan Keluarga Besar, Anda Ada di "Peringkat" Berapa?

1 Mei 2022   12:32 Diperbarui: 1 Mei 2022   12:33 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanapun, saudara tetaplah saudara. Terlebih saudara yang memiliki ikatan darah.  Seyogyanya, jika ada saudara yang membutuhkan bantuan, saudara lainnya yang memiliki kelebihan materi memberikan bantuan.

Mereka yang mampu membantu saudaranya yang kurang mampu, dengan tetap menghormati. Mereka yang kurang mampu, memuliakan yang lebih mampu, agar ikatan persaudaraan tetap terjalin indah.

Namun, bagaimana jika Anda berada pada situasi dimana terjadi perbedaan sikap dan perilaku kepada "peringkat bawah" di keluarga besar Anda?

Jika Anda termasuk ke kategori " peringkat atas", sebisa mungkin tetap perlakukan saudara-saudara Anda dengan baik. Namun jika termasuk ke dalam kategori "bawah", Anda perlu berstrategi agar kesehatan mental tetap terjaga.

Ada prinsip yang bisa Anda gunakan: Lebih baik jadi ikan besar di kolam kecil, daripada ikan besar di kolam besar.

Maksudnya jangan bandingkan diri Anda dengan mereka yang memiliki kelas sosial sama atau lebih tinggi. Hal ini hanya akan membuat Anda lelah mental. Tentu sukar membedakan ikan-ikan di dalam kolam yang ukurannya relatif sama bukan?

Jika Anda bandingkan diri Anda dengan mereka yang memiliki kelas sosial lebih rendah, Anda akan lebih mudah bersyukur.

Hemat penulis, jika Anda berada di situasi dimana Anda termasuk di "peringkat bawah" di antara saudara-saudara Anda, ingatlah filosofi ikan besar di kolam kecil. Silaturahmi tetap terjalin, kesehatan mental tetap terjaga.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H. Mohon maaf lahir dan batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun